Bobo.id - Lubang-lubang pada pemukul lalat tidak buat sembarangan, teman-teman. Pembuatan lubang itu bertujuan untuk mengurangi hambatan udara.
Dengan begitu, kecepatan pukulan pun jadi semakin meningkat. Sehingga peluang untuk mengenai lalat akan semakin besar.
Coba teman-teman bandingkan memukul dengan alat yang punya lubang-lubang kecil dengan alat yang tidak berlubang.
Ketika memukul, kita pasti akan merasakan perbedaannya. Alat yang tidak punya lubang-lubang kecil, akan lebih terasa berat melawan arus udara.
Sementara alat yang punya lubang-lubang kecil, terasa lebih ringan. Sebab, arus udara akan melewati lubang-lubang kecil tadi.
Supaya lalat jadi lebih mudah dipukul atau diusir, cobalah dekatkan alat pemukul beberapa sentimeter di atas lalat, lalu tahan selama sekitar 10 detik.
Dekatkan secara perlahan, ya.
Sebab, dalam waktu 10 detik itu, lalat jadi terbiasa dengan sesuatu di atas kepalanya. Sehingga, lalat jadi menurunkan kewaspadaannya.
Lama-lama, lalat jadi tidak peduli benda di atas kepalanya, sehingga ketika kita memukulnya, lalat akan lebih mudah terkena.
Mengapa Lalat Lebih Sulit Dipukul dari Nyamuk?
Meski sudah menggunakan pemukul lalat yang berlubang-lubang kecil, kadang lalat masih sulit dipukul.
Bahkan, lalat lebih susah dipukul dari nyamuk. Mengapa begitu, ya?
Rupanya, lalat mampu memproses informasi tujuh kali lebih banyak dibandingkan manusia dalam waktu satu detik.
Hasilnya, lalat akan melihat segala sesuatu di sekitarnya menjadi bergerak lebih lambat dari apa yang sebenarnya terjadi.
Ayunan tangan manusia yang bergerak dengan sangat cepat, bahkan terlihat seperti gerakan yang blur, akan terlihat seperti gerakan lambat oleh lalat.
Perbedaan waktu yang dialami oleh hewan berukuran kecil ini merupakan bentuk evolusi, yang terjadi bersamaan dengan seberapa cepat hewan bergerak, seberapa cepat metabolisme tubuh, dan ukuran tubuh.
Lalu apa kaitannya antara gerakan yang terlihat lambat dengan kemampuan lalat yang dapat menghindar dengan cepat?
Karena melihat gerakan tangan manusia lebih lambat dari yang terjadi sebenarnya, lalat punya cukup waktu untuk terbang menghindari gerakan yang akan menangkapnya.
Sebenarnya, waktu yang berjalan lebih lambat ini tidak hanya berlaku pada lalat saja, tapi juga pada hewan kecil lainnya.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Lalat yang Mirip dengan Manusia, Salah Satunya Tidur Siang
Ini artinya, semakin kecil ukuran hewan, maka semakin lambat waktu yang mereka alami.
Selain itu, mata lalat punya sel pendeteksi cahaya yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan hewan berukuran kecil lainnya.
Karena banyaknya sel pendeteksi cahaya yang dimiliki oleh lalat, maka membuat lalat lebih peka pada gerakan.
(Penulis: Iveta R., Tyas Wening)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR