Bobo.id - Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) menyebutkan bahwa terjadi penyusutan es di Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya, Papua.
Menurut perkiraan BMKG, jika penyusutan itu terus terjadi, es yang ada di Puncak Jaya akan habis pada 2025.
Apa penyebabnya, ya?
BMKG Perkirakan Es di Puncak Jaya Akan Habis Tahun 2025
Bersumber dari Kompas.com, akhir Maret lalu, Kepala BMKG, Ibu Dwikorita Karnawati menyebutkan bahwa pada penelitian tahun 2021, penyusutan ketebalan es di Puncak Jaya telah mencapai 23,46 meter. Sementara, pada tahun 2010, ketebalan salju di sana mencapai 31,49 meter.
Sejak 2010 - 2015, ketebalan es di Puncak Jaya berkurang 5,26 meter dengan rata-rata penyusutan 1,05 meter per tahunnya.
Jika tidak ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal ini, maka es di Puncak Jaya bisa habis.
Disebabkan oleh Pengaruh Perubahan Iklim
Ibu Dwikorita juga menjelaskan bahwa penyusutan ketebalan es di Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya merupakan akibat adanya perubahan iklim global.
Selain itu, dampak perubahan iklim ini juga memengaruhi kenaikan temperatur yang diperkirakan mencapai 4 derajat Celcius pada akhir abad ke-21.
Padahal, kenaikan suhu itu tidak boleh melampaui 2 derajat Celcius.
Kenaikan suhu ini juga berdampak pada cuaca ekstrem.
Ibu Dwikorita juga menyebutkan bahwa kondisi cuaca ekstrem disebabkan oleh efek gas rumah kaca yang tidak terkendali.
Gas rumah kaca itu dihasilkan dari aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar fosil, misalnya seperti bahan bakar kendaraan.
Ibu Dwikorita berharap emisi gas rumah kaca bisa dikurangi oleh semua pihak.
Cara Mengurangi Dampak Perubahan Iklim
Kita bisa membantu mengurangi dampak perubahan iklim dengan melakukan beberapa hal, teman-teman.
Yang pertama, kita bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan lebih banyak menggunakan kendaraan umum.
Jika dalam jarak dekat, kita bisa berjalan kaki atau menggunakan sepeda yang tidak menghasilkan gas rumah kaca.
Kemudian, kita bisa menghemat energi di rumah, misalnya tidak boros listrik dan mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan.
Baca Juga: Perubahan Iklim Semakin Parah, Coba Lakukan 5 Hal Sederhana Ini, yuk!
(Penulis: Nicholas Ryan Aditya, Avisena Ashari)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
dan teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR