Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar istilah "hilal"? Istilah ini sering kita dengar jika menuju bulan Ramadah atau menuju hari raya Idulfitri.
Sebenarnya apa itu hilal? Mengapa ia sangat identik dengan penanggalan pada kalender hijriah? Yuk, simak penjelasannya!
Baca Juga: Begini Cara Menentukan Tanggal Puasa dan Lebaran yang Berbeda di Setiap Tahunnya
Apa Itu Hilal?
Hilal sebenarnya memiliki arti, yaitu Bulan sabit. Hilal menandakan malam terakhir bulan pada kalender hijriah.
Bulan sabit yang sama inilah yang juga menentukan awal dan akhir Ramadan.
Hal inilah yang menyebabkan setiap akan memasuki dan mengakhiri bulan Ramadan diperlukan melihat hilal untuk mengetahui ketepatannya.
Alasan yang sama juga menyebabkan Ramadan tidak dimulai pada tanggal yang sama.
Semuanya tergantung di mana pada tempat kita berada, karena bulan baru biasanya tidak terlihat pada waktu yang bersamaan.
Kalender hijriah berbeda dengan kalender masehi, yang mengikuti perputaran Bumi mengelilingi Matahari.
Meskipun kalender masehi menjadi kalender utama yang digunakan, kalender hijriah tetap sangat penting dalam agama Islam.
Karena siklus Bulan berbeda dengan siklus Matahari, jumlah hari antara kalender hijriah dan kalender masehi tidak sama persis.
Misalnya, setiap tahun bulan Ramadan bergeser sekitar 11 atau 12 hari.
Baca Juga: Ternyata Ini Dia Cara Melihat Hilal dan Menentukan Tanggal Idul Fitri
Perbedaan Kalender Masehi dan Kalender Hijriah
Perputaran Bumi mengelilingi Matahari (revolusi bumi) dan perputaran Bulan mengelilingi Bumi (revolusi bulan) digunakan untuk menentukan tahun Masehi dan tahun Hijriah.
Sistem penanggalan Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi Bumi. Namun, pada sistem penanggalan Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan.
1. Tahun Masehi
Tahun masehi dihitung menurut perputaran bumi mengelilingi Matahari (revolusi). Karena itu tahun masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari.
Satu hari adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk melakukan rotasi.
Satu tahun adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Satu tahun revolusi sama dengan 365,25 hari.
Baca Juga: 3 Kebiasaan Makan yang Harus Dihindari saat Puasa Agar Tetap Sehat Selama Ramadan
Sejarah kalender masehi amat panjang. Namun, secara singkat bisa disebutkan bahwa di zaman Kerajaan Romawi pada masa pemerintahan Julius Caesar, 1 tahun ditetapkan 365 hari.
Ke mana sisa 1/4 hari?
Ternyata 1/4 hari yang terkumpul selama 4 tahun atau sama dengan 1 hari itu ditambahkan ke dalam bulan Februari yang hanya terdiri dari 28 hari.
Sejak itu setiap 4 tahun sekali Februari memiliki 29 hari. Tahun itu disebut tahun kabisat. Tahun kabisat terjadi jika suatu tahun habis dibagi 4, misalnya tahun 2012, 2016, dan tahun 2020.
2. Tahun Hijriah
Tahun hijriah disebut juga Tahun Bulan. Karena, dasar perhitungannya adalah lama bulan mengitari Bumi.
Karena itu juga kalender hijriah dikenal dengan nama lain, yaitu tahun komariah atau juga tahun Islam.
Dalam pergantian bulannya, dibutuhkan untuk melihat hilal.
Revolusi bulan mengelilingi Bumi memerlukan waktu lebih kurang 29,5 hari. Jadi 1 tahun hijriah terdiri atas 354 hari.
Baca Juga: 4 Tradisi Ramadan di Negara Lain, Ada yang Menyambut Ramadan dengan Menyalakan Meriam!
Dalam perhitungan diadakan pembulatan, sehingga dalam kalender hijriah usia tiap bulan diselang seling antara 29 dan 30 hari, kecuali pada bulan Zulhijah.
Tahun kabisat hijriah berusia 355 hari. Perhitungan tahun kabisat hijriah adalah setiap jangka 30 tahunan sejak tahun tersebut ditetapkan, yaitu pada tahun 638 Masehi.
Selama 30 tahun ada 11 tahun kabisat, yaitu tahun ke-2, ke-5, ke-6, ke-10, ke-13, ke-16, ke-18, ke-21, ke-24, ke-26, dan tahun ke-29.
Menurut perhitungan, jika suatu tahun hijriah dibagi 30 menyisakan angka-angka di atas, maka tahun itu termasuk tahun kabisat.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | hilalwatches.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR