Bobo.id - Kaktus dianggap sebagai salah satu jenis tanaman yang tidak perlu disiram secara berkala.
Namun, tahukah teman-teman? kaktus juga bisa terkena penyakit. Hal ini tentu bisa menghambat pertumbuhannya.
Salah satu penyakit yang bisa menyerang kaktus adalah warnanya berubah jadi kecokelatan. Apakah kamu pernah mengalaminya?
Baca Juga: Meski Tak Perlu Disiram Setiap Hari, Ada Cara yang Tepat Menyiram Kaktus, Seperti Apa Caranya?
Untuk mencegahnya, kita perlu karantina tanaman baru dan periksa apakah ada hama dan penyakit sebelum mendekatkannya ke tanaman lain.
Jangan lupa juga sediakan tanah yang gemur, bersih, dan keringkan dengan baik.
Lalu, apa penyebab tanaman kaktus berubah jadi kecokelatan? Bersumber dari Kompas.com, inilah beberapa penyebabnya:
1. Busuk Akar
Coba periksa pangkal kaktusmu. Apakah pangkal kaktus berubah warna menjadi cokelat dan batangnya lunak serta kuning?
Hal ini bisa menjadi tanda busuk akar. Tanaman dengan busuk akar mungkin sulit disimpan karena busuk mulai di dalam kaktus.
Jadi, gejalanya biasanya tidak terlihat sampai busuk berkembang pesat.
Baca Juga: Contoh Tumbuhan yang Memiliki Ciri Khusus, Mulai dari Kaktus hingga Bunga Bangkai
Jika pembusukan masih fase awal, hentikan penyiraman tanaman. Lalu ganti potnya dengan tanah yang dikeringkan dengan baik.
Untuk mengatasinya, kita bisa memotong semua tanda pembusukan bersama dengan beberapa jaringan sehat yang mengelilinginya agar pembusukan tidak menyebar.
Gunakan pisau bersih dan seka dengan alkohol di sela-sela potongan. Akar yang terlalu banyak air atau rusak dapat menyebabkan busuk akar.
2. Serangan Serangga
Kaktus yang berubah warna jadi kecokelatan juga bisa disebabkan oleh serangan serangga. Salah satunya adalah sisik.
Sisik adalah serangga kecil yang tampak seperti bintik cokelat pada kaktu, karena cangkangnya yang keras berwarna cokelat.
Sisik memakan jus atau nutrisi tanaman, melemahkan kaktus dan membuatnya tampak kuning.
Semprot kaktus dengan air untuk menghilangkan sisik, atau cuci dengan sedikit larutan deterjen.
Kita juga dapat menggunakan kapas untuk mengoleskan minyak hortikultura.
Hal ini dapat memotong pasokan udara hama yang menyerang sehingga mati lemas.
Baca Juga: Kebanyakan Kaktus Berbatang Hijau dan Berduri, Mengapa Begitu, ya?
3. Tungau Laba-Laba
Tungau laba-laba merah adalah serangga kecil berwarna kemerahan. Mereka sangat kecil sehingga lebih mudah untuk mencari jaring mereka daripada hamanya sendiri.
Gejala yang ditimbulkan berupa bintik-bintik putih yang berubah menjadi cokelat berkarat dan biasanya muncul di bagian atas tanaman.
Jika tidak ditangani, tungau membunuh kaktus dengan memakan seluruh lapisan jaringan terluar dari tanaman.
Semprot dengan aliran air yang deras untuk menghilangkan tungau.
4. Tanda-Tanda Penuaan
Munculnya jaringan yang keras, berwarna cokelat, seperti kulit kayu tepat di atas tanah tanaman yang sehat merupakan tanda terjadinya proses penuaan alami kaktus.
Pembusukan selalu dimulai dari pangkal kaktus dan bergerak ke atas. Jika kaktus berubah warna menjadi coklat dari atas ke bawah, itu pertanda sengatan matahari atau masalah lain.
5. Terbakar Sinar Matahari
Kaktus yang terlalu terpapar sinar matahari atau terkabar sinar matahari, mengalami perubahan warna menjadi lebih pudar.
Biasanya di bagian atas dan samping menghadap matahari. "Luka" bakar yang parah muncul sebagai bekas luka cokelat yang keras pada permukaan yang terbakar.
Baca Juga: Unta Bisa Mengunyah Kaktus, Apa Lagi Keunikan Unta? #AkuBacaAkuTahu
Kaktus dengan bekas luka coklat memiliki kerusakan permanen. Jika tanaman hanya mengalami perubahan warna menjadi pudar, kita dapat mengatasinya dengan memindahkannya ke tempat teduh.
Kaktus yang tidak terbiasa berada di bawah sinar matahari harus menyesuaikan diri dengan memberikan sinar matahari penuh untuk waktu yang singkat setiap hari.
Kemudian meningkatkan paparan selama beberapa minggu. Beberapa spesies tidak boleh mendapatkan sinar matahari penuh sepanjang hari.
(Penulis: Aniza Pratiwi)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Hobi Berburu dan Punya Karakteristik Khusus, Yuk, Kenalan dengan Burung-Burung Pemangsa!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR