Tak diam begitu saja, Kartini terus mengasah kemampuan dan ilmunya lewat berbagai buku bacaan.
Kemudian ia juga sering saling bertukar surat dengan sahabat pena yang merupakan orang Belanda. Salah satu sahabat penanya yang dikenal bernama Rosa Abendanon.
Karena gemar membaca banyak buku, wawasan Kartini akhirnya terbuka dan ingin memperjuangkan haknya sebagai perempuan.
Ia ingin dirinya dan seluruh perempuan Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Baca Juga: Ini Contoh Sikap yang Dapat Diteladani dari Pahlawan! Belajar dari Rumah SD Kelas 1-3
Sayangnya, Kartini meninggal dunia di usia muda tepatnya pada tanggal 17 September 1904.
Namun, surat-suratnya yang ia kirimkan pada sahabat penanya akhirnya menginspirasi banyak orang.
Hingga pada akhirnya berdirilah Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912.
Sekolah ini diberi nama "Sekolah Kartini" yang didirikan oleh tokoh politik, yaitu keluarga Van Deventer.
Pada akhirnya Sekolah Kartini ini berdiri di berbagai daerah, seperti Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya.
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR