Bobo.id - Tanpa kita sadari, kegiatan manusia ada yang bisa mengganggu keseimbangan lingkungan.
Padahal keseimbangan lingkungan ini sangat penting untuk keberlangsungan makhluk hidup di Bumi.
Berikut ini adalah contoh kegiatan manusia yang bisa mengganggu keseimbangan lingkungan. Yuk, cari tahu dan hindari!
Baca Juga: Contoh Aktivitas Manusia yang Menyebabkan Polusi Air, Apa Kamu Sering Lakukan?
1. Pembuangan Limbah Rumah Tangga
Sisa detergen yang dibuang ke sungai bisa dikatakan sebagai limbah cair. Masuknya limbah ke sungai menyebabkan jumlah oksigen di dalam air menurun.
Akibatnya sejumlah hewan air (terutama ikan) akan kesulitan bernapas. Gejala ini ditandai dengan banyaknya gerakan insang pada ikan. Jika hal ini dibiarkan, ikan akan mati.
Selain itu, pencemaran air akan mengakibatkan rantai makanan terganggu karena salah satu komponennya mati.
Jika ingin mencegah hal ini terjadi, kita bisa menggunakan sabun detergen yang ramah lingkungan.
Atau kita juga biasakan untuk tidak langsung membuang air cucian ke sungai atau tanah. Melainkan alirkan ke saluran pembuangan khusus.
2. Penggunaan Pupuk dan Pestisida
Selain detergen, bahan kimia lainnya yang bisa mengganggu lingkungan adalah pupuk dan pestisida.
Bahan kimia seperti pupuk dan pestisida sebenarnya bermanfaat. Akan tetapi, jika penggunaannya berlebihan dapat mengganggu lingkungan.
Baca Juga: Contoh Imbauan dalam Bentuk Poster: Imbauan untuk Mengurangi Polusi Udara
Bagaimana pupuk bisa mengganggu lingkungan? Pupuk bisa menyuburkan tanaman dan tumbuhan liar di sekitar tanaman pertanian.
Eceng gondok hidup di perairan, seperti di danau, kolam atau sungai. Awalnya, di sungai tersebut hanya ada sedikit eceng gondok.
Namun, karena adanya limbah pupuk yang dibuang ke sungai, eceng gondok tumbuh dengan pesat. Eceng gondok bisa tumbuh memenuhi seluruh permukaan air.
Akibatnya, berbagai hewan yang hidup di sungai tersebut akan kesulitan bergerak. Selain itu, mereka akan kesulitan mendapatkan oksigen untuk bernapas.
Akhirnya akan banyak hewan air yang mati kekurangan oksigen.
Bagaimana dengan pestisida? Pestisida yang semula dimanfaatkan untuk membunuh hama, bisa juga membunuh serangga.
Contohnya kepik yang bermanfaat membunuh hama akan terbunuh pula.
Penyemprotan pestisida yang berlebihan pun dan tidak sesuai prosedur akan mengakibatkan pencemaran tanah.
Pencemaran tanah bisa membunuh cacing tanah yang berguna untuk menyuburkan tanah. Dengan terbunuhnya cacing, kegemburan tanah menurun.
Selain itu, hewan pemakan cacing akan kehilangan sumber makanannya. Akhirnya, hal ini dapat memutuskan rantai makanan yang ada pada lingkungan tanah.
Baca Juga: Mengenal Polusi Cahaya, Pengertian, Contoh, dan Dampaknya bagi Hewan
3. Perusakan Hutan
Hutan menyediakan berbagai kebutuhan makhluk hidup, terutama bagi manusia. Namun, sebaliknya manusia sendiri pun bisa bertindak sebagai perusak hutan.
Kegiatan penebangan liar untuk membuka lahan baru bisa mengancam keseimbangan di hutan.
Bahkan perburuan liar yang semakin marak mengancam kelestarian jenis hewan dan tumbuhannya.
Tak hanya itu, ada juga pembakaran hutan yang tentunya bisa menyebabkan kerusakan.
Padahal, hutan berperan dalam menjaga kestabilan lingkungan di Bumi. Banyaknya tumbuhan di hutan menyediakan kebutuhan oksigen bagi hewan dan manusia.
Fungsi lainnya adalah dengan kondisi hutan yang baik, erosi dan banjir dapat dicegah.
4. Perpindahan Penduduk
Perpindahan penduduk bisa juga jadi penyebab gangguan pada keseimbangan lingkungan.
Misalnya, perpindahan penduduk ke kota-kota besar, menyebabkan kepadatan penduduk dan semakin dibutukannya lahan pemukiman.
Akhirnya banyak daerah yang harusnya jadi daerah hijau, berubah menjadi pemukiman.
Selain itu lingkungan perkampungan kumuh juga bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.
5. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan kendaraan bisa menyebabkan terjadinya polusi udara.
Hal itu karena pembakaran dari bahan bakar bisa menghasilkan gas karbon dioksida.
Hal inilah yang akhirnya membuat suhu di Bumi terus naik dan banyak makhluk hidup yang tak bisa bertahan.
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam 6 : untuk Kelas VI Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, Mulyati Arifi n, Mimin Nurjhani K, dan Muslim, tahun 2009.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR