Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tak asing dengan fenomena gerhana Bulan. Namun, apakah kamu pernah menyaksikannya?
Kalau belum, jangan sampai terlewat fenomena gerhana Bulan total yang akan hadir di tanggal 26 Mei 2021 nanti, ya!
Tentu saja fenomena ini bisa kita saksikan dengan jelas dari Indonesia. Karena itu kita harus mengetahui kapan waktu gerhana Bulan Total ini dimulai.
Baca Juga: Akibat Revolusi Bulan, Bumi Bisa Mengalami Beberapa Peristiwa Langit, Apa Saja?
Dilansir dari laman infoastronomy.org, berikut adalah waktu yang baik untuk mengamati gerhana Bulan total.
Bagi teman-teman yang tinggal di Indonesia bagian timur bisa melihat proses gerhana Bulan dari awal kemunculannya.
Gerhana Bulan total akan dimulai saat Bulan pertama kali masuk ke bayangan umbra Bumi pada pukul 18.44 WIT (16.44 WIB dan 17.44 WITA).
Karena itu, bagi yang tinggal di bagian barat dan tengah Indonesia tidak bisa menyaksikan proses gerhana Bulan total dari awal.
Lalu, bagaimana dengan yang tinggal di wilayah barat dan tengah Indonesia?
Tak perlu khawatir, karena pada saat puncak erhana Bulan total semua wilayah Indonesia akan bisa menyaksikannya.
Fase puncak gerhana Bulan total diperkirakan akan dimulai pada pukul 18.11 WIB (19.11 WITA dan 20.11 WIT) dan fase paling puncak pada 18.18 WIB (19.18 WITA dan 20.18 WIT).
Apa Perbedaan Gerhana Bulan Total dengan Gerhana Bulan Lainnya?
Pada saat gerhana Bulan biasa Bumi akan terlihat gelap karena cahaya Matahari terhalang oleh Bumi.
Sedangkan saat gerhana Bulan Total, kita justru akan melihat Bulan memancarkan cahaya merah terang.
Saking merah dan terangnya, gerhana Bulan total diberi julukan blood moon atau bulan darah.
Ini bisa terjadi karena sinar Matahari masih ada yang bisa memancar melalui atmosfer Bumi.
Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan merupakan suatu peristiwa yang terjadi dimana kedudukan matahari, bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus.
Hal ini menyebabkan bayangan Bumi menutupi sebagian ataupun keseluruhan Bulan.
Proses terjadinya gerhana Bulan ini dimulai saat Bumi berada di antara Matahari dan juga Bulan pada satu garis yang sama.
Hal ini membuat sinar Matahari tidak sampai ke Bulan karena terhalang oleh Bumi.
Proses terjadinya gerhana Bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan Matahari, meskipun perbedaan waktunya hanya beberapa menit saja.
Sama seperti gerhana matahari, proses terjadinya gerhana Bulan adalah sebagai berikut:
1. Dimulai ketika Bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh bayangan hitam. Bayangan hitam itu sebenarnya adalah bayangan dari Bumi.
2. Setelah itu lama-kelamaan Bulan yang bulat akan tertutup semakin banyak hingga Bulan hanya terlihat sebagian dan semakin lama Bumi akan terlihat menyabit.
3. Setelah Bumi menyabit, lama-kelamaan Bulan akan tampak menghilang karena tertutup oleh bayangan Bumi. Saat inilah kita tidak dapat melihat Bulan, karena Bulan seakan-akan menghilang.
4. Setelah Bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita akan menyaksikan Bulan kembali muncul dari arah pertama kali Bulan menghilang.
Baca Juga: Malam Ini Ada Konjungsi Bulan dan Bintang Antares yang Mirip Mars! Jangan Sampai Terlewat
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Infoastronomy.org |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR