Bobo.id - Apakah kamu tahu bagaimana proses perkembangbiakan generatif pada tumbuhan? Kalau belum, cari tahu kunci jawabannya di sini yuk!
Sama seperti makhluk hidup lainnya, tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan semasa hidupnya.
Coba saja kamu perhatikan di sekitarmu, ada tanaman mawar yang bunganya tumbuh dengan banyak dan cantik. Ini adalah contoh perkembangbiakan tumbuhan.
Sebelum bisa menjadi bunga mawar, kita terlebih dulu harus menanam benihnya. Barulah secara bertahap ia akan tumbuh menjadi tanaman yang menghasilkan bunga.
Lain halnya dengan pohon tebu. Tumbuhan satu ini tidak tumbuh melalui benih atau biji, melainkan dari tunas.
Biji atau benih dari tumbuhan dihasilkan dari proses pembuahan yang terlebih dahulu diawali dengan proses perkawinan antara putik bunga dan benang sari.
Nah, secara umum perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua cara, yaitu secara vegetatif (tanpa perkawinan) dan generatif (perkawinan).
Tumbuhan yang memiliki bunga akan berkembang biak secara generatif. Sebaliknya tumbuhan yang tidak memiliki bunga, pada umumnya berkembang biak dengan cara vegetatif.
Sekarang, kita cari tahu terlebih dahulu bagaimana proses perkembangbiakan generatif pada tumbuhan, yuk!
Proses Perkembangbiakan Generatif
Proses perkembangbiakan generatif pada tumbuhan dimulai dengan peristiwa penyerbukan.
Bagaimana proses penyerbukan dapat terjadi? Apakah benang sari bisa jatuh sendiri di kepala putik? Ternyata tidak.
Proses penyerbukan yang terjadi pada bunga tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Jika tidak dilakukan sendiri, tentunya ada yang membantu proses penyerbukan.
Apa saja yang membantu proses ini? Penyerbukan pada bunga bisa terjadi karena bantuan angin, air, hewan atau manusia.
Saat angin bertiup maka tanaman ikut bergerak. Hal ini menyebabkan jatuhnya benang sari ke kepala putik.
Air yang menyirami pohon bisa juga mengenai bagian-bagian bunga sehingga menjatuhkan benang sari ke kepala putik.
Bau bunga yang harum bisa menarik kupu-kupu, burung, dan lebah untuk hinggap di atasnya dan menghisap madu.
Benang sari akan menempel pada kaki kuku-kupu atau lebah. Kemudian benang sari itu bisa menempel pada putik.
Gerakan manusia dengan sengaja menggoyanggoyangkan pohon atau secara tidak sengaja menyenggol pohon dapat pula menyebabkan jatuhnya benang sari ke kepala putik.
Setelah terjadi penyerbukan, dilanjutkan dengan pembuahan.
Pembuahan akan menghasilkan biji sebagai bakal tumbuhan baru. Setelah terjadi pembuahan, bunga menjadi layu dan gugur.
Dan dari biji tersebut bisa dimulai lagi kehidupan tumbuhan baru, demikian seterusnya.
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam 6: untuk SD dan MI Kelas VI / penyusun, Amin Priyono, Katrin Tri Martini, tahun 2009.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR