Artinya, mereka menyarankan untuk mengurangi satu detik agar bisa menyamakan waktu.
Ini karena rata-rata panjang hari adalah 86.400 detik, tetapi hari astronomi di tahun 2021 akan lebih pendek 0,05 milidetik.
Lalu bagaimana dengan kehidupan sehari-hari? Meski Bumi berputar lebih cepat, fenomena ini tidak akan berpengaruh bagi kehidupan kita sehari-hari.
Fakta-Fakta Rotasi Bumi
Rotasi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Bagaimana asal mulanya?
Saat masa awal pembentukan tata surya, Bumi dan planet lainnya terbentuk dari cakram berisi gas dan debu kosmik di sekitar Matahari.
Matahari dan planet di Tata Surya terbentuk ketika debu kosmik dan gas bertabrakan.
Rupanya, di masa awal Tata Surya bentuk, keadaan benda-benda langit masih berantakan.
Kadang-kadang, gravitasi benda langit yang berukuran besar juga bisa menarik benda langit yang kecil ke orbitnya.
Nah, dalam proses puing-puing antariksa yang saling tarik menarik itu, gravitasi membuat puing-puing mendekat dengan gerakan berputar.
Inilah awal mulanya benda langit berputar pada porosnya. Kemudian, semakin padat benda langit yang terbentuk itu, putarannya semakin cepat.
Rotasi Bumi menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam, gerak semu harian (Matahari selalu terbit dari timur dan terbenam di barat), pembagian waktu dan batas penanggal interasional.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR