Bobo.id - Teman-teman pernah melihat kucing yang ujung telinganya seperti terpotong? Potongan ini biasanya hanya sedikit di bagian ujung.
Telinga kucing memang bisa terluka jika mereka berkelahi atau kecelakaan. Namun, jika potongannya tepat di ujung telinga kira-kira 1 cm, bisa jadi itu memang sengaja dilakukan.
Baca Juga: Bikin Terharu, Kucing Liar Ini Akhirnya Diselamatkan Setelah Terjebak Seminggu di Dalam Dinding
Ear-Tip atau Ear-Notch
Potongan telinga itu ada istilahnya sendiri, teman-teman. Namanya adalah ear-tip atau ear-notch. Biasanya, potongan ini sering kita jumpai di kucing liar.
Jadi, apa itu ear-tip atau ear-notch? Istilah ini diambil dari prosedur umum yang dilakukan dokter hewan untuk menandai kucing yang sudah disteril atau disterilisasi.
Prosedur pemotongan ujung telinga ini dinamakan ear-tipping atau ear-notching.
Baca Juga: Obesitas Memicu Diabetes Tipe 2 pada Anak, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Mengapa kucing yang sudah disteril perlu ditandai?
Proses steril dilakukan dengan operasi pembedahan oleh dokter hewan. Nah, setelah disteril, kucing segera ditandai dengan ear-tip agar menghindari operasi dua kali.
Kalau ternyata kucing sudah disteril, tapi terlanjur dilakukan operasi lagi, tentu menjadi sia-sia. Kucingnya pun jadi harus dibius untuk kedua kalinya. Kasihan, kan?
Apakah Kucing Kesakitan?
Lalu, apakah kucing akan kesakitan ketika dilakukan ear-tipping?
Tentu saja tidak, teman-teman. Karena, proses ini dilakukan saat kucing dibius atau tidak sadar. Jadi, mereka tidak merasakan apa pun.
Baca Juga: Disayangi dan Dihormati Penduduk, Awalnya Kucing di Istanbul Dipelihara untuk Membasmi Hama
Biasanya Dilakukan pada Kucing Liar
Biasanya, dokter hewan akan menanyakan dulu ke pemilik kucing yang ingin kucingnya disteril, nih. Apakah bersedia melakukan ear-tipping atau tidak. Pemilik kucing bisa memilih.
Namun, jika sterilisasi dilakukan kepada kucing liar (apalagi kucing betina), ear-tip wajib dilakukan. Karena seperti yang sudah dijelaskan tadi, untuk menghindari operasi yang sia-sia kalau ternyata kucing yang ingin disteril, sebelumnya sudah disteril.
Sebab, kucing liar tidak berpemilik. Sehingga kita tidak bisa mencari tahu riwayat kesehatannya.
Mengapa Kucing Perlu Disterilisasi?
Menurut para ahli, kucing (khususnya kucing liar) memang perlu disterilisasi.
Sterilisasi adalah proses pengangkatan organ reproduksi hewan, dalam hal ini kucing, agar tidak lagi menghasilkan keturunan.
Sterilisasi ini dapat dilakukan pada kucing betina maupun kucing jantan. Mengapa kucing perlu disterilisasi? Ternyata kucing yang disterilisasi akan mengalami lima manfaat ini.
1. Menjaga Populasi Kucing
Ini adalah manfaat yang paling penting. Pernahkah teman-teman menemukan kucing liar yang terlantar di jalanan?
Sekali melahirkan, kucing dapat melahirkan dua sampai enam anak. Bayangkan jika yang melahirkan itu kucing liar yang tidak punya tempat tinggal. Tentu anak-anaknya nanti akan terlantar juga.
Lalu, jika ini adalah kucing peliharaanmu, apakah kamu sanggup terus merawat anak-anak kucingmu? Belum lagi jika anak-anaknya nanti melahirkan lagi.
Kemungkinan besar, akan banyak yang tidak terurus.
Kasihan, kan? Nah, dengan sterilisasi, populasi atau jumlah kucing pun dapat dikurangi agar mereka tidak terlantar.
2. Lebih Sehat
Kucing yang sudah disterilisasi akan lebih sehat dan lincah. Itu karena, hormon reproduksi (yang bertugas untuk menghasilkan keturunan) akan beralih pada hormon tumbuh dan kembang.
Maka itu, kucing yang sudah disterilisasi biasanya bisa bertambah berat badannya. Kucing pun jadi lebih lincah.
Kucing yang tidak disteriliasi akan mengalami stress jika tidak menemukan pasangan untuk menghasilkan keturunan, lo!
3. Mengurangi Perkelahian Kucing
Kucing jantan biasanya akan berkelahi dengan kucing jantan lainnya untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya.
Perkelahian ini pun akan melukai mereka. Bahkan, bisa menyebabkan infeksi. Selain itu, perkelahian kucing di tengah malam pun dapat mengganggu waktu tidur kita.
Nah, jika sudah disterilisasi, kucing pun jadi lebih tenang sehingga terhindar dari perkelahian.
4. Lebih Betah di Rumah
Kucing yang sudah dewasa biasanya suka keluar rumah untuk mencari pasangan. Ini adalah perliaku alami kucing karena didorong oleh hormon reproduksi mereka.
Bahkan, kadang-kadang kucing tidak pulang selama berhari-hari. Nah, jika sudah disterilisasi, kucing pun jadi lebih betah di rumah dan lebih sering menemani kita.
5. Tidak Lagi ‘Menyempotkan’ Air Pipis ke Sembarang Tempat
Kucing jantan biasanya menandai wilayah kekuasaannya dengan urin atau air pipis. Tidak jarang, yang “disemprotkan” air pipis itu adalah benda-benda yang ada di rumah. Seperti pintu, kursi, atau lemari.
Baca Juga: Kucing Liar Menoleh Jika Dipanggil
Jika sudah disterlisasi, kucing kita pun akan berperilaku lebih baik.
Nah, itulah alasan mengapa kucing perlu disterilisasi dan manfaatnya. Apakah kucingmu sudah disteriliasi? Untuk melakukannya, kamu perlu tanyakan dahulu kepada dokter hewan, ya!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR