Bobo.id - Selama pandemi COVID-19 berlangsung, para peneliti di seluruh belahan dunia sudah mencoba membuat vaksin yang bisa menangkal virus COVID-19.
Terlebih sekarang berkembangnya virus COVID-19 menjadi beberapa varian.
Belum lama ini negara Rusia berhasil menemukan vaksin yang disebut ampuh lawan COVID-19 varian Delta.
Varian Delta adalah salah satu varian dari mutasi virus COVID-19.
Baca Juga: 7 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Vaksin COVID-19, Perlu Diperhatikan agar Vaksin Berjalan Lancar
Virus satu ini, memiliki tingkat penularan dan penyebaran lebih cepat dari pada varian lainnya.
Penyebaran yang cepat itu membuat virus varian Delta menjadi semakin sulit ditangani.
Munculnya vaksin baru dari Rusia yang bernama Sputnik V ini disebut mampu menangkal varian baru virus COVID-19.
Vaksin ini menjadi perbincangan karena pemerintah Rusia mengizinkan penggunaannya di tahun lalu.
Berikut penjelasan tentang vaksin Sputnik V.
Vaksin Sputnik V
Vaksin Sputnik V merupakan vaksin yang dibuat oleh para ilmuan di Pusat Penelitian Epidemiologi Nasional Gamaleya yang berada di Moskow.
Vaksin asal Rusia ini dikenal dengan nama Gam-COVID-Vac.
Perusahaan pembuat vaksin ini menyebut bahwa Sputnik V sudah menghasilkan antibodi penetral terhadap virus COVID-19.
Bukan hanya pada virus COVID-19 pertama, tapi vaksin ini juga dinilai mampu memberikan antibodi untuk varian virus lainnya.
Sehingga, vaksin ini dinilai sebagai vaksin yang efektif melawan virus asli maupun varian baru.
Kini vaksin Sputnik V sudah terdaftar di 67 negara secara global, dengan populasi mencapai 3,5 miliar orang.
Baca Juga: Mengenal Vaksin Sinopharm dan Berapa Persen Peluang Keberhasilannya
Penggunaan vaksin ini dipelopori oleh beberapa negara termasuk Meksiko, Argentina, Serbia, Bhrain, Hongaria, San-Marino, UEA, dan beberapa negara lain.
Dengan banyaknya negara yang sudah menggunakan, vaksin ini dinilai sebagai vaksin teraman dan efektif.
Vaksin ini pun dinilai memiliki tingkat keefektifan mencapai 91,4 persen.
Hingga kini sudah ada 8 vaksin yang digunakan di dunia dan salah satunya adalah Sputnik V.
Berikut beberapa vaksin lain yang masih juga digunakan untuk tangkal virus COVID-19.
1. Vaksin Sinovac
Vaksin Sinovac adalah jenis vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd asal Tiongkok.
Ini adalah jenis vaksin pertama yang digunakan di Indonesia pada awal Januari 2021.
Sebelum digunakan secara umum, vaksin ini diuji secara klinis tentang keefektifannya.
Dari hasil uji klinis fase 3, vaksin Sinovac menujukan keefektifan sebesar 65,3 persen.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin COVID-19 Tidak Perlu Dicetak, Malah Rentan Penyalahgunaan Data Pribadi
2. Vaksin AstraZeneca
Vaksin yang berasal dari Inggris ini dikembangkan oleh para peneliti di University of Ozford dan Astra Zeneca.
Jenis vaksin ini sempat menjadi ramai diperbincangkan karena efek samping yang didapat setelah penggunaan.
Walau begitu kemanjuran dan manfaat vaksin ini bisa mencegah penyakit berkembang menjadi lebih parah.
Dengan menggunakan vaksin ini, seseorang akan terlindungi hingga 64,1 persen pada dosis pertama.
Pada dosisi kedua, keefektifan vaksin meningkat menjadi 70,4 persen.
3. Vakzin Sinopharm
Vaksin Sinopharm kini tengah digunakan di Indonesia dalam program vaksinasi gotong royong.
Dikembangkan di Beijing BioInstitute Biological Product dari Tiongkok, vaksin ini berhasi mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Vaksin ini dikembangkan dengan menggunakan tekonologi yang sama seperti pengembangan vaksin Sinovac.
4. Vaksin CanSino
Vaksin yang dikembangkan di Tiongkok ini menjadi vaksin pertama yang mendapat hak paten dari negaranya pada 11 Agustus 2020 lalu.
Jenis vaksin ini juga akan didatangkan ke Indonesia menjadi salah satu jenis vaksin untuk program gotong royong.
Selain di Indonesia, vaksin ini juga disetujui untuk digunakan di beberapa negara lain seperti Pakistan, Hongaria, dan Meksiko.
Keefektifan vaksin ini mencapai angka 68,83 persen pada suntikan pertaman.
5. Vaksin Moderna
Vaksi Moderna merupakan vaksin hasil dari peneliti asal Amerika Serikat.
Pengembangan vaksin ini dilakukan dengan teknologi genetik messenger RNA (mRNA).
Vaksin ini sudah digunakan di negara asalnya yaitu Amerika Serikat.
Baca Juga: Bikin Tubuh Kuat Melawan Penyakit, Bagaimana Cara Kerja Vaksin di Dalam Tubuh?
Dalam satu suntikan vaksin Moderna dapat melindungi dengan presentasi sebesar 80,2 persen.
Pada suntikan kedua keefektifan meningkat menjadi 95,6 persen.
Tapi vaksin jenis ini hanya digunakan untuk orang diusia 18 sampai 65 tahun.
6. Vaksin Pfizer-BioNTech
Vaksin yang dikembangkan di Amerika Serikat, Pfizer ini bekerja sama dengan Jerman, BioNTech.
Pada Desember 2020, vaksin ini disahkan WHO dan bisa mulai digunakan.
Vaksin ini pun pertama kali digunakan di Amerika Serikat.
Setelah itu mengikuti negara lain seperti Inggris, Israel, hingga Saudi Arabia ikut menggunakan vaksin jenis ini.
7. Vaksin Janssen
Vaksin dengan keefektifan mencapai 67 persen, ini dikembangkan di Johnson & Johnson yang kini disebut dengan nama vaksin Janssen.
Jenis vaksin ini hanya disuntikan sekali dan sudah memenuhi syarat untuk didistribusikan di banyak negara.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Kompas.com,alodokter.com,Halodoc.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR