Dari tulisannya itu pun, SK Trimurti sempat dipenjara.
Di dalam penjara pun, ia tetap aktif menulis dan semakin kritis.
Perempuan ini pun kemudian menikah dengan Sayuti Melik dan bersama-sama mendirikan Koran Pesar di Semarang.
Atas perjuangannya, Soekarno meminta SK Trimurti untuk bertugas dalam pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih.
Saat itu Soekarno memintanya untuk menjadi pengerek bendera.
Namun, permintaan Soekarno ditolak dengan alasan pengerek bendera harus dilakukan oleh seorang prajurit.
Karena itu peran pengerek bendera dilakukan oleh Latief, sedangkan SK Trimurti berperan sebagai pembawa bendera.
Setelah pengakuan kemerdekaan itu, Indonesia masih terus berjuang hingga mendapatkan pengakuan dari negara lain.
Selama proses itu, pemerintah Indonesia mendapatkan serangan dari Belanda yang mencoba kembali mejajah Indonesia.
Baca Juga: Kisah Mendur Bersaudara, Kakak dan Adik yang Berhasil Menyelamatkan Dokumentasi Kemerdekaan
Banyak teror yang diterima oleh para pejabat negara, hingga akhirnya pada 3 Januari 1946 Iibu kota dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta.
Bukan hanya pemerintahan, tapi Bendera Sang Saka Merah Putih pun turut diturunkan dan dipindahkan ke Yogyakarta.
Selama di Yogayakarta, upacara peringatan proklamasi tetap dilakukan dengan pasukan pengibar bendera yang berbeda.
Pada saat itu, ajudan presiden Mayor (L) Husein Mutahar mengusulkan untuk menggunakan pasukan pengibar bendera dilakukan oleh pemuda dari berbagai daerah di Indonesia.
Hal itu dilakukan untuk terus menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Karena pada saat itu kondisi tidak memungkinkan, maka Husein hanya memilih lima orang pemuda yang tinggal di Yogyakarta.
Lima pemuda itu terdiri dari tiga putra dan dua putri yang menjadi simbol Pancasila.
Hingga kini, tradisi Upacara Peringatan Proklamasi dilakukan oleh para pemuda dari seluruh Indonesia.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak In
Source | : | Kompas.com,KompasPedia |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR