Bobo.id - Salah satu cara berkembang biak tumbuhan dengan vegetatif alami adalah dengan spora.
Proses berkembang biak dengan spora biasa terjadi pada tanaman paku, jamu, dan lumut.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan cara spora adalah jenis yang tidak memiliki biji.
Diketahui dari Britannica Encyclopedia (2015), spora merupakan sel reproduksi yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa peleburan gamet, yang disebut agen reproduksi vegetatif.
Baca Juga: Umbi Akar dan Umbi Batang Sering Terlihat Mirip, Ini Cara Membedakan Keduanya
Kali ini teman-teman akan membahas lebih dalam tentang pertumbuhan jamur yang juga dilakukan secara spora.
Teman-teman pasti sering mengonsumsi jamur dalam berbagai olahan.
Walau sudah disebutkan jamur melakukan perkembangbiakan dengan cara spora, tapi ternyata ada cara pekembangbiakan lain yang dilakukan jamur.
Jamur bisa melakukan proses perkembangbiakan secara vegetatif atau juga generatif.
Perkembang biakan secara vegetatif adalah cara perkembang biakan tanpa perkawinan.
Sedangkan generatif adalah perkembang biakan degan cara perkawinan.
Walau bisa melakukan dua jenis perkembang biakan, pada dasarnya jamur berkembang biak dengan cara vegetatif.
Perkembangbiakan secara generatif dilakukan hanya saat kondisi darurat.
Kondisi darurat itu berupa perubahan kondisi lingkungan tempat jamur tumbuh.
Berikut akan dijelaskan cara jamur berkembang biak dengan vegetatif yaitu spora.
Baca Juga: Digunakan sebagai Obat Tradisional, Ini Kandungan Nutrisi dan 5 Manfaat dari Jamur Enoki
Spora pada Jamur
Jamur dewasa bisa menghasilkan spora yang nantinya menjadi bakal jamur.
Spora yang dihasilkan berukuran sangat kecil sehingga bisa dengan mudah terbawa angin atau air.
Selain terkena angin dan air, spora yang jatuh begitu saja juga bisa menjadi bakal jamur.
Spora yang terbawa oleh angin dan air akan tumbuh menjadi jamur baru bila mendapatkan tempat yang cocok untuk tumbuh.
Pertumbuhan jamur akan dimulai saat spora mendapat tempat yang cocok dan bisa berkecambah.
Kecambah itu lama kelamaan akan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Jamur memiliki beragam jenis dan tidak semuanya bisa dikonsumsi oleh manusia.
Beberapa jenis jamur cenderung memiliki kandungan racun sehingga berbahaya untuk dikonsumsi.
Namun, ada juga jamur yang aman dikonsumsi dan memiliki kandungan baik untuk tubuh.
Berikut beberapa jenis jamur yang bisa teman-teman konsumsi.
1. Jamur Truffle
Jamur jenis ini sulit sekali ditemukan di supermarket atau pasar tradisional.
Hal itu karena, jamur jenis ini termasuk tumbuhan langka.
Jamur jenis ini hanya tumbuh secara liar dan sulit untuk dibudidayakan.
Karena sulit untuk ditemukan, jamur ini biasanya hanya dijadikan sebagai penambah cita rasa pada makanan.
Teman-teman bisa dengan mudah menemukan jamur ini di beberapa negara seperti Prancis, Italia, dan Australia.
2. Jamur Merang
Jamur merang adalah jenis jamur yang biasa tumbuh di iklim subtropis seperti Asia Tenggara.
Karena itu, jamur ini sering menjadi campuran pada makanan khas Asia.
Baca Juga: Merupakan Jamur yang Paling Banyak Dibudidayakan, Ini Manfaat dan Fakta Unik Jamur Kancing
Memiliki bentuk bulat lonjong dengan warna kecokelatan, jamur ini bisa ditemukan dengan mudah di pasar.
Pada jamur ini terdapat kandungan gizi berupa selenium, natrium, zat besi, tembaga, flat, fosfor, vitamin B5, protein, dan serat.
3. Jamur Kancing
Jamur kancing merupakan jenis jamur yang sering dibudidayakan di seluruh dunia.
Memiliki batang yang kecil, tudung lembut, dan rasa yang ringan, jamur ini sering dijadikan campuran pada berbagai hidangan.
Jamur kancing memiliki masa hidup yang singkat yaitu sekitar 3 sampai 4 hari saja.
Karena itu, jamur ini sering dijual dalam keadaan kering atau beku.
Pada jamur ini terdapat kandungan polisakarida yang bisa menjaga kesehatan pencernaan.
4. Jamur Tiram
Jamur tiram memiliki rasa yang lezat serta mudah untuk diolah dengan beragam jenis makanan.
Bukan hanya menjadi makanan lezat, jamur ini juga sering dijadikan obat.
Masyarakat Tiongkok sering menggunakan jamur tiram untuk mengobati penyakit jantung, dan mengendalikan kadar kolesterol.
Pada jamur tiram terdapat kandungan gizi berupa protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin C, asam folat, zinc, zat besi, kalium, fosforus, vitamin B1, B2, dan B3.
5. Jamur Shitake
Jamur shitake berasal dari Asia Timur dan sangat terkenal di dunia.
Jamur jenis ini dikenal mampu menjaga kesehatan jantung dan menjaga kesehatan imun, serta melawan sel kanker.
Pada jamur shitake terdapat kandungan karbohidrat, berbagai jenis vitamin B, serat, zat besi, dan selenium.
6. Jamur Kuping
Jamur yang bertekstur kenyal dan berwarna hitam ini sering diolah sebagai hidangan kuah atau tumisan.
Walau memiliki tampilan gelap, tapi jamur kuping memiliki banyak manfaat.
Jamur kuping memiliki kandungan kalori dan lemak yang rendah.
Selain itu ada juga kandungan serat, antioksidan, asam omega, riboflavin, selenium, dan vitamin B5 yang tentunya baik untuk kesehatan tubuh.
Nah, itu tadi beberapa informasi tentang jamur dari cara berkembang biak hingga jenis-jenisnya.
Kini teman-teman sudah tahu banyaknya jenis jamur yang bisa dikonsumsi dan miliki banyak manfaat.
Sekarang, tidak perlu ragu lagi untuk menjadikan jamur sebagai salah satu menu makan harian.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,gurupendidikan.co.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR