Bobo.id - Pertempuran Ambarawa atau palagan Ambarawa adalah pertempuran perlawanan yang terjadi di antara Tentara Indonesia dan Tentara Inggris.
Pertempuran ini terjadi di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Perang ini terjadi 76 tahun silam, dimulai pada 20 November 1945 dan berlangsung selama 25 hari, berakhir pada 15 Desember 1945.
Sejak zaman kependudukan Belanda, Ambarawa sudah menjadi kota militer dan dibangun benteng-benteng.
Baca Juga: Musyawarah: Pengertian, Nilai-Nilai, dan Ciri-cirinya, Materi Kelas 5 SD Tema 2
Pada saat pendudukan Jepang, Ambarawa dijadikan kamp tawanan. Karena, menjadi salah satu kota yang ada tawanannya, Ambarawa didatangi oleh pasukan sekutu setelah Jepang menyerah.
Sekutu datang bersama Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees (RAPWI) yang bertugas untuk membebaskan dan merahabilitasi tawanan perang.
Tetapi, pembebasan tawanan itu disertai dengan mepersenjatakan pasukan. Hal ini, menyebabkan kemarahan penduduk setempat.
Latar Belakang
Latar belakang pertempuran Ambarawa salah satunya ketika pasukan Inggris mendarat di Kota Semarang pada 20 Oktober 1945.
Pasukan militer inggris yang dipimpin oleh Brigadir Bethell sebenarnya diperbolehkan untuk mengurus para tawanan dan menyelamatkan tawanan yang ada di Ambarawa.
Tetapi kedatangan sekutu ini disertai oleh Netherland Indies Civil Administration (NICA), yang mempersenjatai para tawanan.
Pada 26 Oktober 1945 pertempuran dimulai di Magelang, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terus berusaha melawan sampai kedatangan presiden Soekarno dan Brigadir Bethell di Magelang pada 2 November 1945.
Dari pertemuan tersebut, dihasilkan kesepakatan, antara lain:
Tapi, sayangnya pihak Inggris mengingkari kesepakatan tersebut. Dengan memanfaatkan kesepakatan tersebut, pasukan Inggris bisa menambah pasukannya yang ada di Magelang.
Hingga pada 20 November 1945, terjadilah pertempuran di Ambarawa antara TKR dan pasukan Inggris.
Pasukan Inggris yang ada di Magelang segera ditarik ke Ambarawa. TKR bersama pasukan pemuda yang lain dari Boyolali, Salatiga, Yogyakarta, dan Kartasura melakukan pertahanan di sepanjang rel kereta api.
Di Magelang pasukan TKR juga melakukan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Inggris, pada 5 Desember.
Akhir dari Pertempuran
Karena posisi pasukan Inggris yang sudah terdesak, maka TKR segera melancarkan serangan terakhir, yaitu:
Serangan terakhir ini dimulai pada 12 Desember pukul 04.30. Pasukan TKR mulai bergerak diposisi masing-masing.
Dalam waktu singkat pasukan TKR sudah berhasil mengepung pasukan Inggris di kota Ambarawa.
Pasukan TKR mengepung kota Ambarawa selama empat hari, empat malam. Akhirnya pada 15 Desember 1945 pasukan Inggris meninggalkan Ambarawa dan menuju ke Semarang.
Baca Juga: Contoh-Contoh Hak dan Kewajiban sebagai Warga Masyarakat, Materi Kelas 5 Tema 2
Tokoh yang Terlibat dalam Pertempuran
1. Letnan Kolonel Isdiman
Letnan Kolonel Isdiman adalah pasukan TKR yang gugur dalam pertempuran di Ambarawa.
Letnan Kolonel Isdiman pasukan yang berasal dari Purwokerto bertugas mengatur siasat pertempuran.
Letnan Kolonel Isdiman harus gugur pada 26 November 1945 karena tembakan pesawat tempur.
2. Kolonel Soedirman
Kolonel Soedirman menggantikan Letnan Kolonel Isdiman dalam pertempuran Ambarawa. Kolonel Soedirman menggunakan taktik supit urang untuk mengepung tentara sekutu hingga akhirnya mundur ke Semarang.
Nah, itulah penjelasan pertempuran Ambarawa, bagaimana latar belakang pertempuran akhir pertempuran, dan siapa saja tokoh yang terlibat.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR