Varian delta plus yang dikenal juga dengan B.1.617.2.1 atau AY.1. mulai ditemukan di Inggris pada 26 April lalu.
Kemudian pada 11 Juni lalu, Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) menyatakan ini adalah varian yang harus diberi pengawasan yang ketat (varian of concern).
Yuk, ketahui lebih lanjut tentang varian delta plus!
Dilansir dari laman Gavi.org, Kementerian Kesehatan India menyebut ada tiga karakteristik dari varian delta plus, yaitu:
1. Peningkatan transmisi atau penularan.
2. Mengikat sel reseptor paru-paru lebih kuat. Jadi lebih mudah masuk ke sel manusia.
3. Berpotensi mengurangi respons terhadap antibodi monoklonal. Ini artinya kekebalan tubuh kita mungkin kurang efektif untuk varian delta plus.
Dilansir dari laman Rumah Sakit Apollo di India, gejala yang muncul pada varian delta plus yang mirip dengan gejala pada varian delta dan beta, yaitu:
- Batuk
- Demam
- Sakit kepala
- Sakit dada
- Sesak napas
- Diare
- Ruam kulit
Kemudian ada juga yang mengatakan varian delta plus bisa mengalami gejala, seperti sakit perut, mual, dan kehilangan selera makan.
Pentingnya Vaksin
Dikutip dari laman Gavi.org, orang yang sudah melakukan vaksinasi COVID-19 lengkap (dua dosis), memiliki perlindungan tubuh yang lebih baik.
Namun, bagi yang baru mendapatkan satu dosis vaksin masih dianggap rentan terhadap varian delta dan varian-varian lainnya.
Karena itu, salah satu upaya kita untuk melindungi diri dari varian COVID-19 lainnya, adalah dengan melakukan vaksin.
Yuk, segera dapatkan vaksin COVID-19!
Baca Juga: Pola-Pola Penyajian, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan Teks Iklan
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR