Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu menyukai pemandangan ketika melihat matahari terbit atau terbenam?
Ketika matahari terbit dan terbenam, langit menjadi kejinggaan dan kadang bercampur dengan warna merah muda dan biru.
Ini memberikan suasana yang hangat dan keindahan yang menenangkan untuk dinikmati.
Pernahkah kamu penasaran mengapa matahari menimbulkan sinar berwarna jingga ketika terbit dan terbenam?
Yuk, kita cari alasannya dari membaca penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Fakta Menarik Venus, Planet Terpanas yang Sering Disebut Kembaran Bumi
Dilansir dari National Geographic Indonesia, seorang ahli meteorologi dari Australia bernama Adam Morgan mengatakan bahwa ketika terbit dan terbenam, matahari sedang berada di posisi rendah pada cakrawala.
Ketika berada di posisi ini, sinar matahari harus melewati berlapis-lapis atmosfer untuk bisa terlihat oleh mata manusia.
Teman-teman ingat apa yang dimaksud dengan atmosfer?
Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi dari ketinggian 0 km hingga 560 km dari atas permukaan bumi.
Nah, pada saat sinar matahari menabrak lapisan atmosfer, cahayanya akan terhambur.
Inilah mengapa ketika sampai di mata kita, sinar matahari berwarna kejinggaan atau kuning menuju oranye.
Penghamburan cahaya ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya debu, asap, dan partikel lain yang berada di udara.
Baca Juga: NASA Temukan Planet yang Mirip Bumi dengan Atmosfer yang Aneh, Apa Sebabnya, ya?
Partikel-partikel ini berukuran sangat kecil dan berada di atmosfer bumi. Partikel hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Partikel-partikel inilah yang menimbulkan hamburan cahaya akibat pemantulan yang terjadi ketika sinar matahari mencapai bumi.
Cahaya matahari terpancang melalui gelombang cahaya. Semakin panjang gelombang cahaya, maka semakin lama cahaya tersebut berhamburan di atmosfer.
Spektrum cahaya biru memiliki gelombang yang lebih pendek dibandingkan dengan spektrum cahaya warna merah atau merah muda.
Artinya cahaya biru hanya bisa memantul di antara partikel yang jaraknya pendek.
Nah, ketika siang hari, lapisan atmosfer jumlah lebih sedikit, sehingga cahaya biru lebih mudah menembus masuk.
Itulah mengapa di siang hari kita dapat melihat pemandangan langit biru.
Baca Juga: Fakta Menarik Venus, Planet Terpanas yang Sering Disebut Kembaran Bumi
Apakah teman-teman ingat ketika matahari terbenam, kita sedang menjauhi matahari menurut teori rotasi bumi.
Ketika bumi berada jauh dari matahari, lapisan atmosfer yang harus dilalui matahari semakin tebal.
Spektrum warna jingga, merah, dan kuning dapat menembus jarak atmosfer yang panjang. Lalu, terjadilah warna yang indah ketika terbit dan tenggelam
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic Indonesia,The Conversation |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR