Selain penduduk yang banyak, kemacetan juga terjadi karena banyaknya kegiatan dan interaksi yang dilakukan manusia.
Sehingga harus melakukan pertemuan ataupun perpindahan tempat.
Di bidang ekonomi misalnya, interaksi antarnegara ASEAN dalam kerja sama ekspor-impor dibantu oleh alat transpotasi.
Pengiriman barang dari tempat asal ke tempat tujuan harus melibatkan berbagai macam alat transportasi yang dapat menyebabkan kemacetan.
Baca Juga: 6 Contoh Negara ASEAN yang Berbentuk Republik, Mulai dari Indonesia hingga Filipina
Hal ini merupakan dampak negatif karena dapat menimbulkan polusi udara dan polusi suara yang tidak sehat bagi manusia dan tumbuhan di sekitar jalan.
Kemacetan yang parah juga tidak baik bagi konsentrasi dan kesehatan tubuh manusia, karena terlalu lama di dalam kendaraan membuat tubuh terlalu lelah.
2. Kebutuhan Lahan Lalu Lintas Semakin Besar
Dengan berkembang dan bertambahnya kegiatan ekspor-impor antarnegara ASEAN, maka semakin besar juga kebutuhan lahan lalu lintas.
Supaya mencegah terjadinya kemacetan yang dapat merugikan manusia, terdapat ide untuk membangun jalur lalu lintas baru.
Jalur lalu lintas ini dibangun di atas lahan-lahan persawahan atau perhutanan yang berguna untuk kehidupan masyarakat.
Jika area persawahan atau perhutanan dikurangi, kita juga akan kehilangan sumber paru-paru dan makanan pokok manusia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR