Artinya, pegunungan Himalaya dapat terlihat bernapas, karena mengembamg dan menyusut akibat dari kondisi geologisnya.
Lempeng tektonik planet bumi terus bergerak, membentuk kembali permukaannya saat mereka berpisah dan bertabrakan.
Tabrakan ini disebut tabrakan tektonik, yang juga berpotensi terjadi gempa bumi.
Namun, 50 juta tahun lalu, ketika lempeng Benua India menabrak Benua Austria, tumpukan tektoniknya menghasilkan Himalaya.
Terjadinya Pergerakan Lempeng
Uniknya, hingga saat ini India terus bergerak ke utara dengan kecepatan 2 inci setiap tahunnya.
Tapi daratan tersebut tidak meluncur mulus di bawah Eurasia. Dan saat India menekan, lempeng Eurasia menggembung dan membengkak.
Hal inilah yang memicu terjadinya pernapasan pada pegunungan Himalaya.
Pegunungan bisa bertambah sedikit lebih tinggi ke langit dalam waktu yang lama.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR