Bobo.id - Tahukah teman-teman apa itu walrus? Walrus adalah salah satu hewan mamalia terbesar yang hidup di Arktik.
Mereka juga menjadi yang terbesar di antara kelompok pinnipeds (kaki sirip) lainnya. Tubuh walrus yang besar dan lembek ini ditutupi oleh kulit cokelat atau merah muda.
Tubuh walrus juga ditutupi rambut pendek yang menutupi sebagian besar tubuh mereka kecuali wajah dan kaki sirip.
Walrus juga mempunyai mata kecil, kumis, dan sepasang gading. Bobot walrus dewasa sendiri bisa seberat 1.500 kilogram dan panjang tubuhnya mencapai 3,2 meter.
Keberadaan walrus di alam liar belum banyak diketahui, populasi walrus pada 1950an sempat menurut karena perburuan.
Namun pada 1980an populasi walrus meningkat kembali tapi juga mengalami penurunan akibat dari perubahan iklim.
Baca Juga: Akan Segera Tayang Desember Nanti, Ini 5 Fakta Film Spider-Man: No Way Home
1. Cara Melindungi Diri
Walrus melindungi diri dari air dingin dengan lapisan lemaknya. Lapisan lemak ini disebut blubber, yang selain berfungsi melindungi diri juga menguntungkan walrus ketika berenang dan juga sebagai cadangan makanan.
Lapisan lemaknya ini akan terus bertambah seiring bertambahnya usia walrus, tebalnya bisa mencapai 15 centimeter.
2. Mempunyai Lebih Banyak Darah
Walrus adalah mamalia yang menyimpan lebih banyak darah daripada hewan mamalia lainnya. Pasokan darah yang lebih banyak membantu walrus hidup sesuai habitatnya.
Darah yang lebih banyak bisa mengikat oksigen lebih banyak juga ketika mereka menyelam. Oksigen akan disimpan di darah dan ototnya sebagai persediaan oksigen.
3. Walrus Betina dan Jantan Mempunyai Gading
Ternyata yang mempunyai gading tidak hanya walrus jantan, lo. Baik walrus betina dan walrus jantan mempunyai sepasang gading.
Gading walrus jantang memang lebih panjang dengan ukuran sekitar 90 sampai 100 centimeter.
Sedangkan walrus betina mempunyai ukuran gari lebih pendek sekitar 65 sampai 80 centimeter.
Gading ini tidak digunakan untuk berburu makanan, tapi digunakan ketika mereka sedang tidur di lapisan es dengan cara menancapkannya agar tidak jatuh dari permukaan es.
Gading ini juga berguna sebagai senjata ketika sedang musim kawin. Walrus jantan akan berduel dengan walrus jantan lainnya untuk memperebutkan walrus betina.
Baca Juga: BERITA POPULER: Khasiat Buah Pir hingga Fakta Unik Kuda Laut yang Bisa Makan 30-50 Kali Sehari
4. Walrus adalah Hewan Karnivora
Sebagai hewan karnivora, sesuai dengan habitatnya walrus bisa memakan paus mati, kerang-kerangan, ikan, dan anjing laut.
Mereka bisa makan di dasar laut dan merasakan makanannya dengan kumis yang menyentuh makanannya.
Gigi walrus sendiri terdiri dari 18 gigi dan ada dua gigi taring untuk menyobek makanan yang lebih besar.
5. Paus Orca dan Beruang Kutub adalah Predator Walrus
Walrus dalam rantai makanan mempunyai predator alami yaitu paus orca dan beruang kutub.
Paus orca atau beruang kutub biasanya akan memangsa anak walrus yang tidak dijaga.
Sedangkan beruang kutub akan tiba-tiba menyerang ke sekumpulan walrus yang sedang terdampar.
Walrus dan beruang kutub sering ditemukan bertarung dan sama-sama kuat agar tidak dijadikan mangsa.
Baca Juga: Hidup Berdampingan dengan Manusia, Ini 3 Rahasia Cicak yang Belum Banyak Diketahui
6. Walrus Dapat Tidur di Dalam Air
Hewan walrus ternyata bisa tidur di dalam air, lo! Hal ini karena walrus sering berburu makanan di tempat yang tidak ada es atau daratan.
Itulah mengapa walrus mempunyai kantong faring yang berguna sebagai kantung udara di tenggorokan mereka.
Kantung udara ini bisa mengembang dan membuat walrus mengambang ketika di air dan bisa tidur dengan nyaman. Kantung udara tersebut bisa diisi dengan 50 liter udara!
Itulah teman-teman fakta-fakta walrus sebagai salah satu mamalia yang masih berhubungan anjing laut dan singa laut.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | livescience,natgeokids.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR