2. Air Asin di Laut dapat Menyerap Karbon dioksida dari Udara
Air laut yang asin ternyata juga dapat membantu mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim.
Caranya dengan memindahkan lebih dari seperempat dari total karbon dioksida yang berada di udara ke dalam laut.
Di dalam laut inilah, karbon dioksida bereaksi dengan air untuk membentuk ion-ion yang meningkatkan keasaman lautan.
Walaupun hal ini menimbulkan masalah untuk hewan-hewan di dalam laut, namun manusia dapat mengurangi dampak perubahan iklim yang parah.
Dengan cara ini pula, manusia dapat menghemat penggunaan energi dan biaya.
Baca Juga: Terlihat Lucu dan Menggemaskan, Kukang Ternyata punya Gigitan yang Beracun! Ini 5 Fakta Lainnya
3. Air Asin dapat Digunakan untuk Membuat Baterai
Baterai yang banyak digunakan saat ini dapat bekerja karena adanya cairan khusus yang berfungsi melarutkan ion-ion litium.
Apa itu ion-ion litium? Ion-ion litium adalah jenis teknologi baterai yang digunakan pada alat-alat elektronik seperti laptop, smartphone, dan sebagainya.
Ion-ion litium ini berfungsi membawa listrik bolak-balik antara terminal positif dan negatif dari baterai dengan bantuan cairan khusus tersebut.
Namun, cairan ini harganya mahal dan dapat memperlambat pengisian ulang baterai.
Nah, air garam adalah bahan yang paling tepat untuk menggantikan cairan khusus tersebut.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR