Bobo.id - Kucing merupakan salah satu hewan yang juga dapat terserang penyakit cacingan.
Pada manusia, cacingan terjadi karena infeksi yang ditimbulkan oleh keberadaan dan perkembangan cacing di dalam tubuh.
Cacing ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan, karena telur cacing yang tersimpan dari benda yang kita pegang berpindah ke dalam tubuh.
Bagaimana dengan kucing? Dari mana kucing mendapatkan cacing di dalam tubuhnya dan mengalami penyakit cacingan?
Nah, informasi ini penting untuk diketahui teman-teman pencinta dan pemilik kucing supaya lebih berhati-hati.
Baca Juga: Pencinta Kucing Wajib Waspada! Penyakit Zoonosis pada Kucing Ini Bisa Menular ke Manusia
Berdasarkan hasil wawancara redaksi Bobo.id dengan drh. Habyb Palyoga, ada 3 sumber penularan cacing pada kucing yang harus kamu ketahui, antara lain:
Cacing ternyata bisa ditularkan oleh indukan kucing ke anakan kucing melalui air susu yang diberikan.
Hal ini terjadi jika indukan kucing tidak pernah mendapatkan obat cacing sehingga mengalami cacingan.
Ada beberapa jenis cacing yang bisa menular melalui air susu induk kucing, salah satunya yaitu cacing Toxocara sp.
Cacing ini akan masuk ke dalam saluran pencernaan kucing dan berkembang di dalamnya dengan memakan makanan yang dikonsumsi kucing.
Pada kondisi yang terlalu parah, anak kucing berusia sekitar dua minggu dapat mengeluarkan cacing dari pencernaannya melalui feses dan muntah.
Penularan cacing juga dapat terjadi melalui lingkungan. Penularan melalui lingkungan umum terjadi baik pada kucing dan manusia.
Telur-telur cacing yang tersembunyi di dalam tanah dapat masuk ke dalam tubuh kucing melalui telapak kakinya.
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan kebiasaan kucing menjilati tubuh dan telapak kakinya setiap hari untuk membersihkan diri.
Baca Juga: Jangan Marah Dulu, Ini Cara Melatih Anak Kucing Agar Tidak Buang Kotoran Sembarangan
Nah, jika kucing menjilati telapak kaki yang terdapat telur cacing dari tanah tadi, maka telur cacing dapat masuk ke dalam tubuh kucing.
Telur cacing yang masuk ini akan bertumbuh dan berkembang di dalam pencernaan kucing sehingga menyebabkan penyakit cacingan.
Kutu-kutuan juga merupakan jenis parasit yang mudah ditemukan pada hewan berbulu, salah satunya kucing.
Kutu tidak hanya menimbulkan gatal di sekujur tubuh kucing, ternyata ada juga jenis kutu yang dapat membawa cacing.
Kutu ini bernama Ctenocephalides yang memiliki kaki belakang berukuran lebih panjang dari kaki depannya.
Kutu Ctenocephalides ini dapat membawa telur cacing berukuran sebutir nasi di dalam perutnya.
Ketika kutu ini loncat dan hinggap di tubuh kucing, kucing akan merasa gatal dan menggaruk bagian tubuhnya.
Dengan tidak sengaja, kutu ini mati dan termakan oleh kucing ketika kucing menggigiti atau menggaruk bagian tubuh tersebut.
Ketika kutu yang mati masuk ke dalam perut kucing, telur cacing justru dapat tumbuh dan berkembang di dalam pencernaan kucing.
Inilah sebabnya kucing mengalami cacingan. Cacingan pada kucing termasuk ke dalam penyakit yang disebabkan oleh parasit.
Baca Juga: Pencinta Kucing Wajib tahu! Ini Alasan Kucing Bermain seperti Berkelahi
Artinya cacing bisa hidup dan berkembang karena bergantung pada makanan yang dikonsumsi kucing.
Untuk mencegah terjadinya cacingan pada kucing, kamu harus memberikan obat cacing secara rutin kepada kucing peliharaanmu.
Obat cacing sebaiknya diberikan pada kucing setiap bulan untuk mencegah perkembangan cacing dan mematikan cacing di dalam tubuh kucing.
Nah, itulah 3 sumber penularan cacing pada kucing, teman-teman. Mulai sekarang perhatikan lagi kebersihan lingkungan dan kesehatan kucing peliharaanmu, ya.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Bobo |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR