Bobo.id - Mimisan atau disebut juga dengan epistaksis adalah kondisi ketika hidung mengeluarkan darah.
Sebagian orang menangani mimisan dengan panik dan tergesa-gesa, tanpa memperhatikan penyebabnya terlebih dahulu.
Pada beberapa kondisi, mimisan juga dianggap sebagai tanda terjadinya masalah kesehatan yang serius pada tubuh.
Padahal, mimisan bisa berhenti dengan sendirinya dan tidak selalu membahayakan.
Namun, hal yang jarang diketahui banyak orang adalah penyebab terjadinya mimisan yang dibedakan berdasarkan tempat terjadinya pendarahan.
Berasal dari bagian hidung yang berbeda, inilah perbedaan penyebab mimisan yang perlu kamu tahu.
Penyebab Epistaksis Anterior
Epistaksis anterior adalah pendarahan yang berasal dari bagian depan hidung. Artinya mimisan ini terjadi pada hidung bagian depan.
Epistaksis anterior bukan merupakan kondisi yang berbahaya dan bisa berhenti dengan sendirinya.
Selain itu, kondisi ini juga dapat diatasi dengan perawatan sederahana di rumah.
Berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya epistaksis anterior pada hidung.
- Kebiasaan sering mengorek hidung dengan kuku yang tajam.
- Bersin dan membuang ingus terlalu keras.
- Udara yang kering dan dingin, misalnya ketika berada di dataran tinggi.
- Cedera pada hidung.
- Hidung tersumbat atau pilek, misalnya karena flu atau sinusitis.
- Alergi.
Baca Juga: Hidung Tersumbat dan Tidak Bisa Mencium Bau, Ini Perbedaan Gangguan yang Terjadi pada Hidung
- Hidung bengkok akibat cacat bawaan lahir atau cedera.
- Efek samping obat dekongestan (obat untuk meredakan hidung tersumbat), terutama jika digunakan secara berlebihan.
Penyebab Epistaksis Posterior
Epistaksis posterior merupakan pendarahan yang terjadi pada bagian belakang hidung.
Epistaksis posterior lebih berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter karena dapat menyebabkan perdarahan dari hidung sulit berhenti.
Darah yang keluar pun biasanya lebih banyak dan bisa mengalir hingga ke rongga mulut dan tenggorokan.
Berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya epistaksis posterior pada hidung.
- Hidung patah akibat cedera.
- Kelainan pada pembuluh darah di dalam hidung, misalnya akibat kelainan genetik atau pengerasan dinding pembuluh darah.
- Komplikasi atau efek samping operasi hidung.
- Pukulan atau benturan keras pada wajah atau kepala.
Baca Juga: Jangan Lagi Menahan Bersin! Ini 3 Bahayanya bagi Tubuh, Salah Satunya Cedera Hidung
- Gangguan pembekuan darah, misalnya karena kelainan genetik atau kanker darah (leukimia).
- Efek samping obat pengencer darah, seperti aspirin dan antikoagulan.
- Tumor atau kanker di rongga hidung, misalnya kanker nasofaring.
Nah, inilah penyebab epistaksis posterior yang berbahaya dan perlu segera mendapatkan penanganan dari dokter.
Jika mimisan atau epistaksis ini tidak kunjung membaik, maka perlu perawatan langsung dari dokter.
Itulah perbedaan dari beberapa jenis mimisan yang perlu diketahui, teman-teman.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | alodokter.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR