Bobo.id - Tapir dikenal sebagai hewan mamalia besar yang paling primitif di dunia.
Mengapa bisa begitu? Melansir dari Livescience, tapir sudah ada di dunia sejak 20 juta tahun yang lalu.
Tapir juga ditemukan di hampir semua benua di dunia, kecuali Benua Antartika.
Tapir bahkan diketahui tinggal di California Selatan sejak sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Adapun jenis tapir terbesar, yaitu tapir baird, yang beratnya mencapai 400 kilogram dengan panjang hingga dua meter.
Baca Juga: Walaupun Terlihat Ganas, Ternyata Serigala Hewan Pemalu! Ini Fakta-Fakta Unik Serigala
Yang banyak orang belum menyadari, ternyata tapir masih bersaudara dengan badak dan kuda, lo.
Tapir, diambil dari bahasa Brazil yang berarti "tebal", seperti kulit pada hewan tersebut.
Dianggap Perpaduan Banyak Hewan
Tapir dianggap sebagai hewan campuran atau perpaduan antara beberapa hewan.
Jika kamu perhatikan bentuk fisik tubuh tapir, maka tapir seukuran tubuh keledai.
Namun, jika kamu melihat tubuhnya yang bulat, kaki pendek, dan ekor gemuk, mereka lebih mirip seperti kuda nil.
Ciri khas dari tapir adalah moncongnya, yang juga disebut dengan belalai.
Persamaannya dengan belalai gajah, moncong tapir juga bisa bergerak dengan fleksibel.
Tapir bisa memetik makanan berupa daun dan buah dari pohon menggunakan belalainya.
Padahal sebenarnya, belalai tapir yaitu gabungan antara hidung dan bibir bagian atasnya.
Baca Juga: Tak Pernah Lupa Tempat Menyimpan Makanannya, Inilah Fakta Menarik Tupai yang Lucu dan Tangguh
Hidup di Dekat Sumber Air
Kebanyakan tapir tinggal di daerah yang dekat dengan sumber air. Misalnya hutan, hutan hujan, pegunungan, dan padang rumput.
Tapir bisa ditemukan di beberapa wilayah seperti Amerika Selatan, Brazil, Paraguay. Tapir jenis Melayu banyak ditemukan di Burma, Thailand, Malaya, dan Sumatra.
Tapir merupakan hewan herbivora, mereka suka memakan tumbuhan yang berada di dasar air.
Inilah alasan tapir hidup di sekitar sumber air. Selain itu, karena tapir juga suka menyelam.
Tapir dan Keturunannya
Tapir memiliki waktu mengandung anak yang lebih lama daripada manusia, yaitu 13 bulan.
Dalam satu kali masa kehamilan, tapir hanya dapat melahirkan satu ekor anak tapir.
Uniknya, anak tapir bisa berjalan dalam hitungan jam setelah lahir.
Padahal, seekor anak tapir yang baru saja lahir bisa mencapai berat hingga 10 kilogram.
Baca Juga: Punya Tiga Jantung dan Berdarah Biru, Inilah Fakta-Fakta Unik Gurita yang Jarang Diketahui
Ketika masih kecil, anak tapir mempunyai pola garis cokelat pada tubuhnya.
Namun setelah dewasa, garis cokelat tersebut akan pudar dan terlihat seperti tapir pada umumnya, yaitu hitam dan putih.
Anak tapir berhenti tumbuh pada usia 18 bulan, dan dapat hidup selama 25 hingga 30 tahun.
Faktanya, setiap tanggal 27 April dunia merayakan Hari Tapir Sedunia, sebagai peringatan bahwa konservasi dan perlindungan tapir pada masa ini penting.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR