Saat itu, masyarakat Romawi Kuno menganggap kalau suara kicauan burung hantu menjadi pertanda buruk.
Suara burung hantu yang terbang atau lewat di jendela rumah orang yang sakit menjadi tanda kalau orang yang sakit di dalam rumah itu nantinya akan meninggal.
Kepercayaan ini terutama terjadi kalau suara kicauan burung hantu terdengar di siang hari.
Di Wilayah Utara, Burung Hantu Dianggap Sebagai Tanda Keberuntungan
Jika kepercayaan tadi dipercaya di Romawi Kuno, maka berbeda lagi dengan kepercayaan masyarakat yang ada di belahan bumi utara, nih, teman-teman.
Sebaliknya, burung hantu di wilayah utara dipercaya sebagai tanda keberuntungan.
Burung hantu sering dikaitkan dalam hal meteorologi, yaitu berperan untuk menangkal petir.
Sampai abad ke-19, pekikan dan kicauan burung hantu juga dipercaya menjadi pertanda baik saat cuaca buruk.
Ketika cuaca sedang buruk, kalau terdengar suara kicauan burung hantu, maka tandanya akan ada masa-masa yang lebih baik.
Namun hal sebaliknya terjadi kalau terdengar suara kicauan burung hantu ketika cuaca sedang bagus.
Kalau terdengar suara burung hantu saat cuaca sedang bagus, hal ini justru menandakan akan adanya cuaca dingin atau badai.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | countrylife.co.uk |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR