Upaya pemberian gelar pahlawan nasional pada Tombolotutu sudah dilakukan sejak tahun 1990-an.
Namun saat itu pemerintah masih terkendala dengan dokumen resmi sebagai data primer yang menujukan perjuangan sosok Tombolotutu.
3. Sultan Aji Muhammad Idris
Tokoh lain yang ikut mendapatkan gelar pahlawan nasional adalah Sultan Aji Muhammad Idris.
Ia merupakan Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
Kala itu, Sultan Aji Muhammad Idris memerintah pada tahuan 1735-1778.
Sultan Aji Muhammad Idris merupakan cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng.
Baca Juga: 5 Fungsi dan Peranan Pancasila di Indonesia, Sebagai Dasar Negara hingga Sebagai Kepribadian Bangsa
Tokoh ini bukan hanya sultan biasa, tapi beliau juga ikut berperang melawan Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang merupakan kongsi dagang bentukan Belanda.
Namun pada pertempuran itu, Sultan Aji Muhammad Idris gugur dan membuat pemerintahan kesultanan kosong.
4. Raden Aria Wangsakara
Bukan hanya seorang pejuang, ternyata Raden Aria Wangsakara juga seorang ulama dan pendiri Tangerang.
Raden Aria Wangsakara merupakan keturunan dari Raja Sumedang Larang yaitu Sultan Syarif Abdurrohman.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR