Bobo.id - Katak dan kodok merupakan dua jenis hewan yang tidak asing lagi dalam dunia dongeng dan fabel.
Hewan-hewan ini bahkan menjadi terkenal karena karakternya dalam dongeng.
Coba sebutkan ada berapa dongeng atau fabel tentang kodok yang kamu ketahui.
Ada dongeng tentang Pangeran Kodok yang terkenal dari Brothers Grimm, ada fabel tentang Dua Katak dari Jepang, dan lainnya.
Namun, terdapat juga mitos-mitos yang berkembang di masyarakat tentang hewan ini.
Salah satu mitos yang terkenal yaitu jika kita menyentuh tubuh kodok, kutil akan menular ke kulit kita.
Baca Juga: Dongeng Anak: Seorang Nenek dengan Sarang Semut di Kakinya #MendongenguntukCerdas
Apakah mitos ini benar adanya? Supaya kita mengetahui faktanya, mari perhatikan penjelasan berikut tentang fakta-fakta kodok.
Kodok Tidak Menularkan Kutil
Sebagian besar jenis kodok memang memiliki tekstur kulit yang tidak rata, dan terlihat seperti memiliki kutil.
Namun, menyentuh kodok akan menularkan kutil ke kulit kita hanyalah mitos belaka.
Dilansir dari National Geographic Kids, kodok tidak akan menularkan kutil ke tubuh manusia.
Mengapa hal ini tidak benar?
Faktanya, kutil disebabkan oleh virus, bukan karena menyentuh kodok, seorang dokter kulit bernama dokter Jerry Litt menjelaskan.
Namun, benjolan seperti kutil di belakang telinga kodok memang berbahaya, baik bagi pemangsa dan manusia.
Benjolan ini disebut kelenjar paratoid, yang mengandung racun dan dapat mengiritasi mulut.
Jadi, kodok tidak menularkan kutil, namun dapat menyebabkan penyakit lain.
Racun Katak Berwarna
Selain beberapa jenis kodok yang memiliki racun di belakang telinganya, terdapat juga katak cantik yang mempunyai racun berbahaya.
Ada jenis katak yang memiliki warna cerah dan cantik, ini terlihat menarik untuk dipegang dan dipelihara.
Namun, katak dengan warna-warna yang cantik ini ternyata beracun, lo.
Katak dapat menyebarkan racunnya dengan cara mengeluarkan lidahnya yang panjang dan lengket untuk menangkap mangsa.
Jenis katak beracun salah satunya adalah Katak Panah Racun Emas yang racunnya dapat mematikan 20.000 tikus.
Oleh karena itu, hindari katak-katak berwarna cantik di alam sekitar, ya. Jangan ganggu kehidupan mereka, dan biarkan hidup aman di alam.
Baca Juga: 5 Tema Cerita yang Menarik untuk Dijadikan Dongeng #MendongenguntukCerdas
Racun Katak Tidak Meracuni Dirinya Sendiri
Walaupun ada beberapa jenis katak dan kodok beracun, mereka tidak bisa meracuni dirinya sendiri.
Racun katak disebut dengan epibatidine yang bisa membunuh seekor kerbau.
Namun, para peneliti belum menemukan bukti darimana racun epibatidine ini berasal.
Faktanya, lebih dari 800 senyawa dapat ditemukan dari dalam tubuh katak, namun kurang dari 70 yang dapat dipahami peneliti.
Nah, itulah penjelasan mengenai racun katak dan kodok, teman-teman.
Lomba Jagoan Mendongeng
Dalam rangka memperingati Hari Dongeng Nasional pada 28 November ini, Media Anak Grid Network akan mengadakan acara Panggung Mendongeng untuk Cerdas.
Salah satu rangkaian kegiatannya adalah Lomba Jagoan Mendongeng.
Ada dua kategori lomba yang bisa diikuti, lo. Kategori 1 untuk usia 6-14 tahun. Kategori 2 untuk usia 15 tahun ke atas, termasuk Ibu dan Bapak sekalian.
Pengumpulan video ditunggu sampai tanggal 18 November 2021.
Info lengkapnya: https://bit.ly/JagoanMendongeng2021
Link e-book “Rumbun dan Sahabat Rimba: bit.ly/jagoanmendongeng
#MendongenguntukCerdas #JagoanMendongeng
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic Kids |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR