Ada juga beberapa kebudayaan yang menggambarkan peri sebagai perempuan dengan rambut yang terikat.
Jika ikat rambut itu dilepaskan, perempuan peri itu akan membawa hal-hal tidak baik bagi orang-orang di sekitarnya.
Ada Peri Baik dan Peri Jahat
Selain penggambaran fisik tentang peri, kebudayaan di seluruh dunia juga menggambarkan sifat peri dalam dongeng.
Ada peri yang menggunakan kekuatan ajaibnya untuk berbuat baik, tapi ada juga yang berbuat jahat.
Peri baik biasanya digambarkan sebagai peri yang tinggal bersama manusia, baik itu di lingkungan hidup manusia maupun tinggal dalam rumah yang sama.
Baca Juga: 3 Dongeng Legenda Indonesia yang Jadi Asal-usul Tempat #MendongenguntukCerdas
Sedangkan peri jahat biasanya digambarkan sebagai makhluk gaib yang bisa membuat manusia celaka dan mengalami hal buruk, seperti tokoh Pipiyot.
Tak jarang, kebudayaan Eropa menggambarkan peri sebagai makhluk yang nakal.
Maka itu, orang-orang Eropa biasanya menjuluki anak-anak yang nakal sebagai peri atau elf.
Kalau hidup di dunia dongeng, teman-teman mau jadi peri yang bagaimana?
Lomba Jagoan Mendongeng
Dalam rangka memperingati Hari Dongeng Nasional pada 28 November ini, Media Anak Grid Network akan mengadakan acara Panggung Mendongeng untuk Cerdas.
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR