Bobo.id - Pada pelajaran tematik kelas 6 SD tema 7, subtema 2, tepatnya halaman 75, teman-teman akan mempelajari seorang pemimpin teladan.
Tokoh pemimpin yang dapat kita teladani kali ini adalah seorang kepala sekolah.
Teman-teman bisa membaca teks bacaan yang berjudul “Kepala Sekolahku, Pemimpin Idolaku” untuk mengetahui sosok pemimpin teladan tersebut.
Setelah selesai membacanya, teman-teman bisa mengerjakan soal-soal pertanyaan dan menemukan kunci jawabannya. Yuk, langsung saja baca teks berikut.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Masa Pubertas
Kepala Sekolahku, Pemimpin Idolaku
Termenung Pak Welly memandang brosur di hadapannya. Lomba Pidato Anak bertema “Bersatu untuk Maju’ begitu tertulis pada judul brosur. Beliau berpikir keras. lngin sekali ia mengirim Sudin untuk ikut Iomba yang akan diselenggarakan di kota. Tetapi, dari mana dananya?
Pak Welly, Kepala Sekolah Dasar Cemara di pelosok Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Beliau lahir di Labuha, Maluku Utara. Setelah lulus pendidikan guru ia pergi merantau ke tanah Jawa untuk mempraktikkan ilmunya. Di sekolah ini, muridnya juga berasal dari berbagai daerah.
Pak Welly senang melihat interaksi antara murid-muridnya. Mereka belajar dan bermain bersama, tanpa mempersoalkan asal-usul. Semua unik, baik karakter maupun kecerdasannya.
Salah satu murid Pak Welly bernama Sudin. Sudin adalah penduduk asli di desa itu. Ia suka membaca, percaya diri, dan komunikatif. Pak Welly ingin Sudin memperoleh pengalaman berharga melalui Iomba pidato.
Sambil berpikir cara memperoleh dana, Pak Welly mendaftarkan Sudin sebagai peserta Iomba. la sendiri yang turun tangan melatih Sudin tiap usai sekolah. Semakin mendekati hari perIombaan, Pak Welly risau. “Andai saja gajiku cukup untuk mendanai Sudin ke kota”, pikirnya.
Hingga suatu sore, terlintas ide di benaknya. Dipandangnya kebun pisang di belakang sekolah. Hampir semua tanaman pisang sudah berbuah dan siap panen. Esok paginya Pak Welly membicarakan idenya dengan para guru. Mereka bermusyawarah mewujudkan ide Pak Welly. Setelah dicapai kesepakatan, Pak Welly mengerahkan guru, penjaga sekolah, serta murid kelas 5 dan 6. Mereka bergotong royong memanen pisang. Kemudian, di hari Senin pagi, Pak Welly mengundang pejabat setempat untuk hadir pada upacara bendera. Bapak Bupati, Bapak Camat, Bapak Lurah, Kepala Dinas Pendidikan, serta Ketua RW dan Ketua RT dimintanya datang. Apa yang direncanakan Pak Welly?
Rupanya Pak Welly ingin menyelenggarakan lelang pisang di sekolah. Murid kelas 5 dan 6 sudah dilatihnya untuk menjadi petugas lelang. Siapa calon pembelinya? Pembelinya adalah para bapak dan ibu pejabat daerah yang hari itu diundang datang ke sekolah.
Sebelum lelang dimulai, Pak Welly menyampaikan bahwa uang yang diperoleh dari hasil lelang pada hari itu akan digunakan untuk mengirim Sudin mengikuti lomba pidato di kota. Para pejabat yang hadir merasa kagum dan terharu menyaksikan usaha Pak Welly, sang kepala sekolah dari timur negeri. Tekad dan usahanya mendukung kemajuan muridnya sungguh menyentuh hati. Dalam sekejap pisang-pisang habis dilelang. Dana yang terkumpul lebih dari cukup untuk memberangkatkan Sudin. Semua orang bersatu padu membantu Pak Welly mewujudkan harapannya.
Didampingi Pak Seto, guru kelasnya, Sudin pun berangkat ke kota. Tak terkira bangga dan syukurnya Sudin. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, dia berusaha tampil sebaik-baiknya. Saat pengumuman hasil lomba, ternyata Sudin berhasil mempersembahkan piala juara pertama Iomba pidato untuk sekolahnya. Tak sia-sia usaha Pak Welly dan teman-teman sekolah Sudin.
Terbukti benar tekad Pak Welly. Kita tak perlu ragu untuk maju. Selalu ada jalan ketika kita menggalang persatuan untuk mewujudkan mimpi dan harapan.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Mengapa kepala sekolah pada cerita di atas menjadi pemimpin idola?
Jawaban: Karena Pak Welly mengajarkan agar tidak perlu ragu untuk maju, serta mengusahakan yang terbaik untuk murid-muridnya.
2. Apakah kepala sekolah pada cerita sudah mengamalkan nilai-nilai persatuan? Jelaskan!
Jawaban: Iya, sudah. Di sekolah tersebut muridnya berasal dari daerah mana saja.
Mereka belajar dan bermain bersama, tanpa mempersoalkan asal-usul. Semua unik, baik karakter maupun kecerdasannya.
3. Apakah kepala sekolah sudah menerapkan nilai-nilai kerakyatan? Jelaskan!
Jawaban: Iya, sudah. Pak Welly mengajak warga sekolah untuk bergotong-royong memanen pisang.
4. Apa alasan kepala sekolah membantu Sudin untuk mengikuti lomba pidato?
Jawaban: Karena Sudin suka membaca, percaya diri, dan komunikatif.
Baca Juga: Manfaat dan Cara Menghormati Guru di Sekolah, Materi PPKn Kelas 3 SD (Schedule)
5. Apa yang bisa kita teladani dari sosok kepala sekolah tersebut?
Jawaban: Kepala sekolah adalah sosok pemersatu, memajukan nilai musyawarah dan gotong royong, serta memberi semangat untuk maju.
6. Apakah yang menyebabkan Sudin akhirnya dapat pergi mengikuti kompetisi? Jelaskan!
Jawaban: Sudin akhirnya dapat pergi karena Pak Welly mengadakan lelang pisang dan uangnya digunakan oleh Sudin untuk mengikuti lomba di kota.
7. Bagaimana menurutmu hubungan antara kepala sekolah dengan bupati, kepala dinas, dan pejabat daerah lainnya? Apa yang membuatmu menyimpulkan seperti itu?
Jawaban: Hubungannya baik karena mereka mengikuti lelang pisang yang dari hasil lelang tersebut digunakan Sudin untuk mengikuti lomba di kota.
Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah.
Sumber: Buku Siswa Kelas 6 SD Tema 7, Kepemimpinan Edisi Revisi 2018.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR