Dalam berbagai produk hewani seperti susu, daging, hingga telur memiliki bakteri yang masih menempel, yaitu bakteri Salmonella.
Pada telur, bakteri ini biasanya menempel pada bagian cangkang telur dan hidup di dalam telur mentah.
Karena itu, mengonsumsi telur dalam kondisi mentah membuat potensi terinfeksi bakteri Salmonemal menjadi lebih tinggi.
Gejala saat mengalami infeksi dari bakteri Salmonela adalah kram perut, mual, diare, dehidrasi, demam, dan sakit kepala.
Selain adanya kemungkinan serangan bakteri Salmonela, mengonsumsi telur mentah justru tidak membuat teman-teman mendapat kandungan protein yang cukup.
Baca Juga: Sering Disepelekan dan Langsung Dibuang, Padahal Kulit Telur Punya Banyak Manfaat untuk Tanaman
Telur memang terkenal sebagai sumber protein, tapi mengonsumsi dalam kondisi mentah akan membuat teman-teman sulit menyerap protein tersebut.
Hal itu dibuktikan dalam sebuah penelitan, yaitu hanya ada 50 persen protein yang terserap saat dimakan mentah.
Sementara itu, kandungan protein pada telur matang justru bisa terserap hingga 90 persen.
Jadi, Lebih Baik Telur Matang atau Telur Mentah?
Setelah mengetahui keuntungan dan kekurangan dari mengonsumsi telur mentah, tentu teman-teman sadah bisa memilih.
Ada baiknya, teman-teman mengonsumsi telur dalam kondisi matang, karena lebih banyak keuntungan yang didapat.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | hellosehat.com,alodokter.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR