Awan ini mengandung muatan listrik akan berkumpul. Semakin tinggi posisi awan maka semakin tinggi risiko terjadinya turbulensi atau goncangan dalam udara.
Peristiwa ini menjadikan muatan listrik awan bergerak cepat secara terus menerus.
Dalam proses pergerakan muatan listrik ini, muatan positif dan muatan negatif akan memisahkan diri.
Awan yang berada di posisi atas adalah awan terdiri atas muatan positif, sementara awan di bawah akan akan penuh dengan muatan negatif.
Baca Juga: Hati-Hati, Sebaiknya Jangan Lakukan Hal Ini saat Ada Petir Meski Kita Berada di dalam Rumah
Muatan negatif di bagian bawah awan akan saling tarik menarik dengan muatan positif yang ada di bumi.
Jika muatan negatif pada dasar awan sudah cukup besar, maka muatan negatif akan akan melaju ke arah bumi terjadilah fenomena petir.
Petir pun bisa terjadi di awan itu sendiri, antara awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif.
Pertukaran Muatan Awan dan Daratan Bumi
Saat petir menyambar, akan terjadi pertukaran muatan negatif awan dan muatan positif di bumi. Melajunya petir ini ditandai dengan cahaya terang yang disebut kilat.
Source | : | kids.grid.id,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR