Risiko terburuknya, kembang api dapat meledak dan mengenai tangan orang yang memegangnya sehingga terjadilah luka bakar pada orang tersebut.
Percikan kembang api juga bisa melukai orang lain, terlebih pada kembang api yang harus dilempar saat dinyalakan.
2. Polusi Suara
Bukan hanya udara, tanah, dan air saja yang bisa mendapatkan polusi lingkungan, lo. Ada pula polusi suara yang disebabkan oleh suara-suara bising yang menganggu ketenangan.
Beberapa tipe kembang api menimbulkan suara yang sangat keras sehingga dapat mengganggu orang-orang yang berada di lingkungan sekitar.
Apabila ada orang dengan serangan jantung maupun epilepsi, gejala mereka bisa kambuh akibat suara keras dari kembang api.
Baca Juga: Ingin Main Kembang Api? Perhatikan Hal Ini Agar Tetap Aman, ya!
Demi kebaikan bersama, beritahu kepada tetangga sekitar bahwa teman-teman akan bermain kembang api, dan ajak warga untuk aktif saling menjaga.
Atau teman-teman bisa bermain kembang api di lapangan wilayah terbuka yang jauh dari rumah warga.
3. Polusi Udara
Selain menghasilkan polusi suara, kembang api yang terbakar akan menghasilkan zat-zat sisa yang menjadi polusi udara.
Misalnya seperti sulfur dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), dan beberapa bahan garam logam seperti aluminium, mangan, dan kadmium.
Senyawa-senyawa tersebut adalah senyawa yang mencemari udara dan bisa menyebabkan batuk, sesak napas sampai terjadinya asma, penyakit paru-paru kronis, infeksi saluran napas, hingga kanker paru-paru.
Polusi udara akan semakin meningkat jika kembang api yang dinyalakan semakin besar, seperti kembang api yang dinyalakan beramai-ramai di suatu kota untuk pertunjukkan.
Source | : | National Geographic,NCBI |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR