Bobo.id - Teman-teman, apa yang kamu lakukan untuk mengisi waktu liburanmu?
Di waktu libur, kita akan lebih sering menghabiskan waktu dengan bermain dan bersenang-senang.
Karena selama hari sekolah kita sudah belajar setiap hari. Namun, pernahkan mencoba kegiatan bermain dengan belajar sekaligus?
Baca Juga: Eksperimen Sederhana: Buat Lilin Mati Sendiri dan Menghisap Air
Contohnya dengan membuat eksperimen sains sederhana, kita bisa bermain sekaligus belajar.
Nah, saat ini Bobo ingin membagikan salah satu eksperimen sains sederhana yang menyenangkan untuk dicoba.
Kamu bisa menggunakan barang-barang di rumah, sehingga lebih mudah dilakukan bersama keluarga.
Yuk, perhatikan langkah-langkah eksperimen sains berikut ini!
Menciptakan Hujan Buatan
Kalau kamu bingung bagaimana hujan bisa terjadi, kamu bisa melakukan eksperimen sederhana dengan menciptakan hujan buatan.
Caranya mudah, siapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti stoples kaca, piring keramik, air panas, dan es batu.
Kemudian, perhatikan langkah-langkah berikut, lalu lakukan secara berurutan dengan pendampingan orang tua, ya.
1. Langkah pertama, tuang air panas ke dalam stoples hingga setinggi 5 cm.
Baca Juga: Eskperimen Sederhana: Buat Telur Melayang di Dalam Air
2. Langkah kedua, tutup bagian atas stoples dengan piring keramik menghadap ke atas.
3. Langkah ketiga, tunggu selama kurang lebih 3 menit.
4. Langkah keempat, taruh 4 buah es batu kecil-kecil di atas piring keramik.
5. Langkah terakhir, amatilah apa yang terjadi. Kamu akan melihat rintik-rintik air hujan di dalam stoplesmu.
Mudah dilakukan, bukan? Nah, sekarang mari pahami bagaiman hujan di alam bisa terjadi.
Proses Terjadinya Hujan
Pasokan air di bumi tidak pernah berubah, air hanya terus melakukan perjalanan akibat siklus air.
Air bukan hanya berasal dari laut, danau, atau sungai. Air juga ada di salju, tanah, bahkan magma cair.
Ketika ada gunung yang erupsi atau meletus, air dari dalam bumi mengalir ke permukaan bersama dengan magma.
Selain itu, air juga tersimpan di atmosfer sepuluh hari sebelum terjadinya hujan. Lalu bagaimanakah proses terjadinya hujan?
Ada tiga tahap utama dalam siklus air, yaitu evaporasi atau transpirasi, kondensasi, dan presipitasi.
Evaporasi adalah proses penguapan air yang berasal dari laut, sungai, danau, dan badan air lainnya.
Sedangkan transpirasi adalah pelepasan molekul air sebagai hasil metabolisme dari tumbuh-tumbuhan.
Baca Juga: Eksperimen Sederhana: Membuat Lilin dari Minyak Goreng dan Cotton Bud
Kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair, atau kita kenal dengan istilah pengembunan.
Kondensasi terjadi di atmosfer ketika air telah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan.
Dengan adanya kondensasi ini, air berkumpul menjadi awan hitam penyebab terjadinya hujan.
Presipitasi terjadi karena adanya pendinginan dan penambahan uap air, sehingga air yang membentuk awan mencapai titik jenuh.
Semakin banyak air yang tersimpan di atmosfer, maka semakin banyak pula air yang ditampung oleh awan.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR