Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu membayangkan seberapa berat awan yang kita lihat di atas langit, ya?
Tahukah kamu, meskipun terlihat ringan, rata-rata berat awan cumulus di langit bisa mencapai 500.000 kilogram, lo!
Ini merupakan penghitungan rata-rata yang sudah dilakukan oleh para peneliti.
Bagaimana bisa gumpalan awan dapat memiliki berat yang tidak terkira seperti itu? Kamu perlu mengetahui apa itu awan terlebih dahulu.
Bagaimana Cara Menghitung Berat Awan?
Awan merupakan sebuah benda bermassa (memiliki berat jenis) yang berasal dari kumpulan tetesan air atau kristal air beku.
Karena awan merupakan benda yang terdiri dari tetesan air, artinya awan memiliki massa atau berat.
Khusus pada awan cumulus, kerapatan air di dalamnya, yaitu 1/2 gram air per meter kubik.
Menurut Matt Soniak, ukuran tersebut kira-kira sama dengan kelereng di dalam kotak yang bisa ditempati oleh dua orang.
Baca Juga: Sering Disepelekan, Padahal Ini yang Terjadi pada Tubuh Kalau Makan Sebelum Tidur
Setelah mengetahui kepadatan awan, kita perlu mengetahui seberapa besar ukuran awan tersebut.
Berdasarkan penjelasan dari Peggy LeMone, dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional Amerika Serikat, rata-rata awan cumulus memiliki lebar 1 kilometer.
Secara kasar, bentuk awan cumulus adalah kubus, jadi setiap sisinya berukuran 1 kilometer.
Jadi, jika awan memiliki volume satu miliar meter kubik, maka ditemukan bahwa berat awan bisa mencapai 500.000 kg.
Dengan ukuran ini, maka awan bisa dikatakan memiliki berat seperti 100 gajah.
Bagaimana Cara Awan Tetap Mengapung di Udara?
Setelah kita mengetahui seberapa berat awan pada umumnya, maka akan muncul pertanyaan, bagaimana bisa awan seberat 100 gajah mengapung di udara?
Ternyata alasannya karena awan terdiri dari titik titik air yang sangat kecil, sehingga tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi bumi.
Selain itu, karena adanya proses kondensasi, awan bisa mengapung di langit.
Baca Juga: Ledakan Besar Sering Memunculkan Awan Berbentuk Jamur, Mengapa Bisa Terjadi?
Kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair, atau kita kenal dengan istilah pengembunan.
Selain itu, fakta menariknya adalah awan tidak lebih padat daripada udara kering, sehingga awan lebih mudah mengapung di udara.
Berkaitan dengan pembentukan awan, tahukah kamu apa itu awan cumulus?
Awan pembawa hujan disebut dengan cumulus. Namun, yang lebih berbahaya disebut cumulonimbus.
Awan cumulonimbus adalah sebuah awan vertikal dengan bentuk padat. Di dalamnya terdapat badai, petir, dan cuaca buruk lainnya.
Awan terbentuk dari proses yang kita sebut sebagai kondensasi.
Kondensasi terjadi di atmosfer ketika air telah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan.
Dengan adanya kondensasi ini, air berkumpul menjadi awan hitam penyebab terjadinya hujan.
Nah, itulah fakta menarik tentang awan dan beratnya, teman-teman.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR