Bobo.id - Baru-baru ini muncul video viral yang menyebutkan banyaknya meteor yang jatuh di langit Indonesia pada 7 Mei 2022.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang memberikan penjelasan terkait video viral tersebut.
Menurut beliau, tidak ada meteor yang melintas dekat Bumi pada 7 Mei 2022.
Melainkan, berdekatan dengan waktu tersebut ada asteroid yang melintas dekat Bumi pada 9 Mei 2022.
Asteroid yang dimaksud yakni asteroid 467460 atau 2006 JF42, yang memiliki ukuran lebih dari 300 meter dengan jarak perpotongan orbit minimumnya.
Namun, LAPAN menegaskan asteroid ini aman, karena jarak terdekatnya masih lebih besar dari batas Roche.
Batas roche adalah batas di mana benda langit dapat mempertahankan bentuknya karena disebabkan oleh gaya gravitasi.
Perbedaan Asteroid dan Meteor
Asteroid adalah benda langit kecil yang mengelilingi matahari.
Baca Juga: Asteroid Raksasa akan Dekati Bumi Besok! Apakah Hal Ini Berbahaya?
Asteroid mengandung sedikit logam seperti nikel dan besi, yang terbentuk dari batu angkasa luar.
Asteroid berkumpul pada lintasan yang bernama sabuk asteroid (Main Asteroid Belt).
Sementara, meteor adalah benda angkasa yang meluncur di angkasa luar, masuk ke dalam atmosfer dan menyala karena gesekan udara.
Pada umumnya, meteor habis terbakar sebelum mencapai permukaan bumi.
Karena bisa meluncur hingga permukaan bumi, banyak orang menyebutnya sebagai bintang jatuh.
Meteor terbentuk dari meteoroid yang jatuh. Meteoroid letaknya tidak jauh dari Bumi dan sering tertarik oleh gravitasi Bumi.
Ketika meteoroid ini jatuh, maka akan mengalami gesekan dengan lapisan atmosfer, lalu terbakar habis sebelum sampai ke Bumi.
Pada saat jatuh inilah, meteoroid disebut dengan meteor.
Namun, jika meteor tidak terbakar habis saat mendarat di bumi, maka disebut dengan meteorit atau sisa meteor.
Baca Juga: Unik! Ada Planet Berbentuk Lonjong Baru Ditemukan oleh Teleskop Ruang Angkasa
Bagaimana Cara Asteroid Melintasi Bumi?
Asteroid sebenarnya lebih banyak ditemukan di sabuk asteroid, yang terletak di antara planet Mars dan Jupiter.
Kumpulan asteroid ini bisa bertahan pada sabuk asteroid karena gaya gravitasi dari Jupiter.
Namun, selama miliaran tahun, gaya gravitasi Jupiter juga dapat menyebabkan asteroid menjauh dari sabuk asteroid.
Inilah mengapa benda langit ini bisa melakukan perjalanan dan melintasi planet-planet lain.
Dalam perjalanannya ini, asteroid merasakan semua jenis gaya, mulai dari panas matahari dan gaya gravitasi.
Ketika terpengaruh oleh gaya gravitasi, asteroid bisa melintas hingga melewati 'jalan raya Bumi', yang dikenal oleh astronom sebagai objek dekat Bumi.
(Penulis : Nur Rohmi Aida, Grace Eirin)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR