Yang pertama, adalah karena alasan cuaca dan suhu udara.
Ular adalah hewan berdarah dingin yang membutuhkan ekosistem dengan suhu hangat tertentu agar mereka bisa menstabilkan suhu tubuhnya.
Hewan berdarah dingin adalah hewan yang tidak memiliki suhu tubuh yang tetap, serta mengikuti suhu tubuh di lingkungan sekelilingnya.
Ketika harus tinggal di Antarktika, ular tak bisa mempertahankan suhu tubuhnya dengan baik, sehingga ular tidak akan bisa bertahan hidup.
Tidak banyak hewan yang bisa bertahan hidup di ekosistem bersuhu minus derajat celcius seperti di dekat kutub, termasuk ular.
Alasan yang kedua adalah isolasi geografis atau batasan wilayah secara geografis.
Wilayah terpencil seperti Hawaii dan Selandia Baru tidak dihuni ular karena Hawaii adalah pulau yang terisolasi secara geografis.
Baca Juga: Terlihat Serupa, Ini Pengelompokan 5 Jenis Ular Hijau yang Berbisa dan Tidak Berbisa
Misalnya, posisi Hawaii dan Selandia Baru berada jauh dari pulau-pulau lainnya.
Pulau yang terisolasi, memang cenderung memiliki ekosistem binatang yang terbatas.
Walau begitu, tidak semua wilayah kepulauan bebas ular, kok.
Ular tetap ditemukan di Kepulauan Karibia, Polinesia dan Madagaskar.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR