Bobo.id - Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supari mengatakan, sebagian wilayah di Indonesia belum melalui puncak musim hujan.
Wilayah yang dimaksudkannya yakni Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Pihaknya memperkirakan, puncak musim hujan di 244 dari 342 zona musim (ZOM) di Indonesia terjadi pada dua bulan pertama 2022.
Zona Musim (ZOM) adalah wilayah yang mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau.
Ini berarti, mayoritas wilayah di Indonesia saat ini masih berada di tengah puncak musim hujan.
Akhir musim penghujan diprediksi akan terjadi pada April-Mei mendatang.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab juga menyatakan bahwa musim penghujan akan berakhir pada April 2022.
Fachri meminta masyarakat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Menurutnya, Indonesia paling sering dilanda bencana hidrometeorologi, baik kering maupun basah.
Baca Juga: Musim Hujan Bikin Celana Sering Terkena Lumpur? Ini 4 Langkah Bersihkan Noda dengan Benar
Apa Itu Bencana Hidrometeorologi?
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi.
Atau dengan kata lain, bencana hidrometeorologi dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembapan, temperatur.
Sedangkan, terjadinya perubahan suhu, kelembapan, dan curah hujan di lingkungan suatu wilayah juga dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Perubahan iklim merupakan perubahan yang terjadi pada iklim, curah hujan, dan suhu udara karena meningkatnya gas karbon dioksida dan gas-gas lain.
Perubahan iklim mengakibatkan suhu dan curah hujan di Indonesia menjadi tidak menentu.
Sehingga, dalam suatu keadaan dapat terjadi hujan lebat dalam waktu yang lama, namun juga dapat terjadi kekeringan yang lebih lama dari biasanya.
Adapun beberapa jenis bencana hidrometeorologi antara lain sebagai berikut.
- Banjir, merupakan bencana yang sering terjadi pada daerah-daerah di Indonesia yang padat bangunan dan kurang resapan air.
Baca Juga: Sedang Musim Hujan, Paling Cocok Menanam 5 Sayuran Ini
- Tanah longsor, terjadi karena dipicu oleh beberapa hal, seperti curah hujan tinggi, kurangnya jumlah pohon pada lahan kosong, dan banjir.
- Kekeringan, yang disebabkan oleh perubahan suhu.
- Angin puting beliung, angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memiliki pusat, dan bergerak menyerupai spiral dengan kecepatan 40 hingga 50 km/jam.
Banjir di Indonesia pada Awal 2022
Bencana banjir dilaporkan terjadi di banyak daerah di Indonesia sejak awal Januari 2022.
Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di awal 2022 dilaporkan menerjang sejumlah daerah, di antaranya yakni:
- Aceh Timur (Aceh)
- Padang Lawas (Sumatera Utara)
- Semarang (Jawa Tengah)
Baca Juga: Masih Hujan di Beberapa Wilayah, Inilah 5 Tips Merawat Tanaman di Musim Hujan
- Bungo (Jambi)
- Kediri (Jawa Timur)
- Nunukan (Kalimantan Utara)
- Jayapura (Papua)
- Cirebon (Jawa Barat)
- Balangan (Kalimantan Selatan)
- Solok (Sumatera Barat)
- Jember (Jawa Timur)
- Hulu Sungai Tengah (Kalimantan Selatan)
- Garut (Jawa Barat)
- Konawe (Sulawesi Tenggara), hingga
- DKI Jakarta.
(Penulis : Luthfia Ayu Azanella, Grace Eirin)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR