Bobo.id - Ketika cahaya kilat bersinar, secara otomatis kita akan menutup telinga atau melindungi kepala agar tidak kaget mendengar suara petir menggelegar.
Seolah sudah tahu akan terjadi suara petir yang besar, semua orang melakukan ini saat cahaya kilat datang.
Namun, apa yang membuat suara petir datang lebih lambat dari kilatnya? Mari kita perhatikan penjelasan ilmiah berikut ini!
Proses Terjadinya Petir
Petir biasanya muncul di awan badai ketika muatan positif berkembang di suatu wilayah awan bermuatan negatif yang kuat.
Pertemuan kedua muatan ini akhirnya menciptakan gaya listrik yang kuat pula.
Don MacGorman, fisikawan dan peneliti di National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) menjelaskan terjadinya petir.
Menurutnya, sebuah kilatan petir dimulai di wilayah yang gaya listriknya sangat kuat, sehingga udara tidak bisa lagi menahannya.
Artinya, ketika gaya listrik semakin besar, makan gaya listrik tersebut dapat memecah daya isolasi udara.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Inilah Alasan Mengapa Anjing dan Kucing Suka Tiba-Tiba Berlari
Daya isolasi udara ini biasanya menyebabkan setiap muatan positif dan negatif di langit, terpisah.
Dengan terbentuknya gaya listrik yang besar di udara, maka akan tercipta saluran yang sangat panas seperti kawat.
Saluran panas tersebut menghubungkan muatan listrik positif dan negatif, kemudian memicu arus listrik yang sangat besar, yang kita kenal sebagai petir.
Mengapa Suaranya Datang Lebih Lambat?
Dibandingkan dengan gelombang cahaya, gelombang suara memang datang lebih lambat.
Gelombang cahaya dapat bergerak dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik.
Sedangkan gelombang suara datang dengan kecepatan 0,3 kilometer per detik.
Inilah alasan mengapa kilat dapat terlihat lebih cepat daripada guntur yang terdengar.
George Gollin, seorang profesor fisika di University of Illinois di Urbana-Champaign, menjelaskan bagaimana fenomena ini terjadi.
Baca Juga: Padahal Punya Sayap, Mengapa Ayam Tidak Bisa Terbang seperti Burung?
Gelombang suara terdiri dari partikel yang masing-masing bergerak lebih sedikit untuk bisa bertabrakan dengan partikel lainnya, tidak seperti gelombang cahaya.
Jika gelombang suara dan gelombang cahaya pada petir ini datang secara bersamaan, justru akan menimbulkan suara yang aneh.
Ini terjadi karena baik gelombang suara dan gelombang cahaya, memiliki frekuensi yang berbeda.
Seberapa Kuat Petir Menyambar?
Ketika sambaran petir ini menyentuh tanah, muatan badai di tanah terangkut oleh arus listrik besar dari petir.
Sehingga petir dapat terbentuk seperti bercabang-cabang, atau seperti garpu yang menyentuh permukaan bumi.
Menurut para peneliti ada beberapa faktor yang memengaruhi kekuatan petir ketika menyambar.
Secara vertikal, jangkauan kilatan dibatasi oleh ketinggian awan, atau jarak awan dengan tanah.
Namun, secara horizontal, kilat dapat memanjang lebih bebas sehingga bisa berkembang lebih luas.
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih, para peneliti tetap belum bisa menemukan seberapa besar petir bisa menyambar.
Bahkan, petir dengan kekuatan besar seringkali datang ketika badai sudah dianggap berlalu.
Jadi, badai dan petir ini bisa terjadi lebih besar daripada yang bisa diteliti oleh manusia.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR