Bobo.id - Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah konflik SARA?
SARA merupakan akronim yang berasal dari kata Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan. Seringkali konflik ini terjadi di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.
Karena itu, sebagai warga negara Indonesia kita harus memahami pencegahan konflik SARA.
Mengapa konflik SARA harus dicegah? Karena ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat Indonesia, misalnya:
- Terjadinya perpecahan di tengah masyarakat
- Rusaknya sarana dan prasarana negara.
- Hilang atau hancurnya harta benda masyarakat.
- Merusak nilai-nilai dan norma di masyarakat.
- Bisa mengakibatkan korban jiwa.
Baca Juga: Apa Saja Permasalahan yang Muncul dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia?
Tentunya kita tidak ingin konflik SARA terjadi dan menyebabkan dampak-dampak di atas, kan?
Berikut ini adalah upaya pencegahan konflik yang bersifat SARA. Yuk, simak!
Upaya Pencegahan Konflik yang Bersifat SARA
1. Mendekatkan Diri pada Tuhan
Teman-teman pasti sudah tahu isi sila pancasila pertama, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Ini artinya kita harus mempercayai keberadaan Tuhan.
Tiap agama memiliki ajaran untuk menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh Tuhan.
Tuhan menciptakan keberagaman bukan untuk menjadikannya penyebab konflik dan perpecahan. Melainkan agar kita belajar untuk saling menerima, menghargai, dan membantu antarsesama.
2. Memahami Adanya Perlindungan bagi Hak Warga Negara
Sebagai negara hukum, Indonesia juga menjamin akan memberikan perlindungan pada semua hak yang dimiliki warga negara.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Berbagai Keberagaman yang Ada di Indonesia
Sebagai salah satu contohnya, Indonesia memberikan kebebasan pada masyarakatnya untuk memeluk agama dan beribadah sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing.
Hal itu tercatat dalam Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945, pasal 28 E.
Kemudian Indonesia juga menjamin warga negaranya terbebas dari tindakan yang sifatnya diskriminatif dan berhak mendapat perlindungan.
Hukum itu tercatat dalam UUD 1945 Pasal 28 I Ayat 2.
3. Saling Menghargai dan Menghormati Keberagaman
Ada banyak hal yang menunjukkan sifat menghargai dan menghormati keberagaman, misalnya:
- Menghormati dan menghargai orang yang memiliki suku, budaya, asal daerah, agama, atau golongan yang berbeda dari kita.
- Bergaul dengan siapa saja tanpa melihat latar belakang suku, budaya, agama, dan golongan.
- Mau mengenal dan mempelajari kebudayaan dan adat dari daerah lain.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 6, Apa Manfaat dari Mempelajari Keberagaman?
4. Tidak Menyimpan Prasangka Buruk pada Orang Lain yang Berbeda
Dalam hidup bermasyarakat kita bisa bertemu dengan banyak orang. Tentunya mereka bisa saja berasal dari latar belakang yang berbeda.
Meski berbeda, kita tidak boleh memiliki prasangka buruk pada orang atau kelompok yang memiliki perbedaan.
Sebaliknya, kita harus bisa menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di antara masyarakat.
5. Mengamalkan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan
Berikut adalah contoh perilaku yang mengamalkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia, yaitu:
- Menguatkan dan mengembangkan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
- Meningkatkan rasa kekeluargaan, kebersamaan, musyawarah, gotong royong, dan lain-lain.
- Menghindari sifat atau pandangan yang bisa memicu konflik, misalnya:
Baca Juga: Cari Jawaban Soal PPKn Kelas 3 SD, Bagaimana Sikap Terhadap Perbedaan Ciri Fisik?
a. Egoisme, yaitu mementingkan diri sendiri atau suat kelompok.
b. Sukuisme, yaitu menganggap sukunya lebih baik dari yang lain.
c. Ekstrimisme, yaitu terlalu kuat meyakini sesuatu dan sudah melewati batas wajar.
d. Primordialisme, yaitu memegang teguh hal yang diajarkan sejak kecil, bisa berupa keyakinan atau adat istiadat.
e. Etnosentrisme, yaitu pandangan yang menganggap budaya kelompoknya yang terbaik, dan merendahkan nilai dari kelompok lain.
f. Fanatisme, keyakinan yang berlebihan terhadap sesuatu.
g. Tidak memperdulikan orang lain.
Nah, teman-teman itulah lima upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya konflik SARA di tengah keberagaman masyarakat.
Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas IX, Satar dan T. D Haryo Tamtomo, Penerbit Erlangga, 2021.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR