Yang pertama adalah proses pencernaan makanan, sedangkan yang kedua adalah adanya udara yang tak sengaja tertelan ketika makan dan juga minum.
Gas di dalam perut akan turun ke bagian akhir usus besar bernama rektum dan dibuang melalui anus, begitulah proses kentut.
Gas di dalam perut bisa terbentuk lebih cepat jika kita minum menggunakan sedotan atau mengonsumsi makanan yang susah dicerna oleh usus.
Gas juga mudah terbentuk ketika orang sedang merasa tertekan, sembelit, dan sakit yang mengganggu saluran cerna.
Kelebihan gas di dalam saluran cerna ini akan menimbulkan rasa tak nyaman.
Satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa tidak enak ini hanyalah dengan kentut. Ketika kita kentut, gas akan meninggalkan usus dan keluar dari tubuh.
Nah, saat kita menahan kentut dengan cara mengencangkan otot terbawah dari anus, maka tekanan akan membuat gas hanya berputar-putar di dalam saluran cerna.
Tekanan inilah yang menyebabkan rasa tidak nyaman di dalam perut bagian bawah.
Gas yang gagal keluar ini akan diserap kembali oleh aliran darah atau keluar lewat mulut ketika kita menghela napas.
Bahaya Menahan Kentut
Karena kentut adalah proses membuang sisa gas yang tak dibutuhkan tubuh, maka menahan kentut bisa berdampak buruk.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR