Bobo.id - Saat musim hujan yang tidak menentu ini, beberapa daerah di Indonesia mengalami hujan deras dan angin kencang.
Cuaca ekstrem pada musim hujan di Indonesia memang sering terjadi.
Ciri cuaca ekstrem salah satunya adalah adanya salah satu jenis awan yang mengandung banyak air.
Awan tersebut disebut dengan awan cumulonimbus.
Lantas, apa itu awan cumulonimbus?
Keberadaan awan cumulonimbus bisa dilihat orang dari permukaan berupa awan besar kelabu.
Awan cumulonimbus cenderung berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti bunga kol.
Awan cumulonimbus adalah jenis awan cumulus yang terkait dengan badai petir dan hujan lebat.
Awan ini juga merupakan variasi dari nimbus atau awan bantalan hujan yang rata-rata kebanyakan terbentuk relatif dekat dengan daratan.
Baca Juga: Mengenal Awan Cumulonimbus, Awan yang Dihindari Pilot dalam Dunia Penerbangan
Hal inilah yang menyebabkan mengapa awan cumulonimbus sangat lembap.
Sebab, awan cumulonimbus juga mengandung banyak air, sehingga membuatnya tampak gelap di langit.
Pembentukan Awan Cumulonimbus
Awan cumulonimbus juga dikenal sebagai thunderheads atau kepala petir karena bentuknya yang unik menyerupai jamur.
Saat tetesan air di awan saling bergesekan, maka di dalam awan cumulonimbus ini akan muncul kilatan-kilatan.
Kilatan itu disebabkan adanya listrik statis akan menciptakan petir.
Terbentuknya awan cumulonimbus ini membutuhkan kondisi lingkungan yang hangat dan lembap.
Dalam beberapa kasus, awan cumulonimbus dengan energi yang besar akan berkembang menjadi awan raksasa atau supercell yang dapat menghasilkan angin kencang, banjir bandang, dan banyak petir.
Bahkan, beberapa di antaranya dapat menghasilkan angin tornado atau puting beliung, jika kondisinya lingkungannya mendukung.
Baca Juga: Meski Terlihat Ringan, Ternyata Awan Bisa Punya Berat 500.000 Kilogram! Ini Fakta Menariknya
Walau begitu, cumulonimbus akan menyebabkan hujan deras yang hanya berlangsung sebentar, sekitar 20 menit.
Hal ini disebabkan karena awan tidak hanya membutuhkan banyak energi untuk terbentuk, tetapi juga mengeluarkan banyak energi.
Cumulonimbus adalah awan yang sering dikaitkan dengan berbagai penyebab cuaca ekstrem.
Dampak awan cumulonimbus ini bisa menyebabkan berbagai bencana karena cuaca ekstrem, seperti banjir bandang, badai petir, dan curah hujan yang tinggi.
Awan cumulonimbus terbentuk di bagian bawah laposan troposfer, yakni lapisan atmosfer yang paling dekat dengan permukaan Bumi.
Karena penguapan dan efek pemanasan rumah kaca, maka wilayah ini menghasilkan udara hangat yang memungkinkan terciptanya awan cumulus dan awan cumulonimbus.
Adanya goncangan yang diciptakan oleh gesekan antara udara dan permukaan bumi yang dibarengi dengan panas akan mendorong terbentuknya awan cumulonimbus.
Selain cuaca ekstrem, awan cumulonimbus juga sering disebut sebagai salah satu penyebab utama kecelakaan pesawat.
Oleh karena itu, maskapai penerbangan pasti akan menunda jam terbang atau membatalkan penerbangan jika banyak terdapat awan cumulonimbus di rute penerbangan.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR