Erupsi yang terjadi teramati dengan tinggi kolom abu sekitar 200 meter di atas puncak.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran Andi Suardi mengatakan, aktivitas erupsi ini adalah aktivitas yang biasa terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Lebih lanjut, Andi mengatakan, meski Gunung Anak Krakatau masih berstatus waspada, nelayan ataupun wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Fakta Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau muncul tahun 1927, setelah induknya, Gunung Krakatu mengalami letusan pada 27 Agustus 1883.
Rata-rata pertumbuhan tinggi Gunung Anak Krakatau yaitu 4 sampai 6 meter per tahun.
Saat ini, tinggi Gunung Anak Krakatau telah mencapai 300 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Proses Terbentuknya Gunung Api Bawah Laut dan Bahayanya Saat Meletus
Sama dengan gunung yang terletak di daratan, gunung berapi yang berada dibawah laut pun bisa meletus.
Kekuatan letusan gunung api bawah laut ini bergantung dari seberapa kuat dorongan magma dari perut bumi.
Walaupun sama-sama gunung berapi, ilmuwan menyebut bahwa letusan gunung api bawah laut dapat menimbulkan dampak lebih besar daripada gunung berapi di darat.
Berdasarkan informasi dari Magma Indonesia, keadaan cuaca di Gunung Anak Krakatau yaitu cerah hingga hujan.
Source | : | MAGMA Indonesia,Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR