Bobo.id - Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali mengalami letusan pada Jumat (4/2/2022) pukul 12.46 WIB.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani.
Nia menjelaskan, berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau, erupsi terjadi dengan ketinggian kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Selatan.
Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 46 mm dan durasi lebih kurang 59 detik.
Sepanjang Jumat (4/2/2022), Gunung Anak Krakatau telah mengalami letusan sebanyak tiga kali. Letusan sebelumnya yaitu pada pukul 09.43 dan 10.25 WIB.
Status Anak Krakatau
Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status Level II (Waspada).
Rekomendasi yang diberikan yakni masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah aktif/titik erupsi.
Baca Juga: Seperti di Tonga, Indonesia Punya 6 Gunung Api Bawah Laut Besar yang Masih Aktif
Dilansir dari Magma Indonesia, Level II pada gunung berapi merupakan ancaman berbahaya bagi wilayah di sekitar kawah.
Diketahui, pada Kamis (3/2/2022) pukul 16.45 WIB, Gunung Anak Krakatau juga dilaporkan mengalami erupsi.
Erupsi yang terjadi teramati dengan tinggi kolom abu sekitar 200 meter di atas puncak.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran Andi Suardi mengatakan, aktivitas erupsi ini adalah aktivitas yang biasa terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Lebih lanjut, Andi mengatakan, meski Gunung Anak Krakatau masih berstatus waspada, nelayan ataupun wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Fakta Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau muncul tahun 1927, setelah induknya, Gunung Krakatu mengalami letusan pada 27 Agustus 1883.
Rata-rata pertumbuhan tinggi Gunung Anak Krakatau yaitu 4 sampai 6 meter per tahun.
Saat ini, tinggi Gunung Anak Krakatau telah mencapai 300 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Proses Terbentuknya Gunung Api Bawah Laut dan Bahayanya Saat Meletus
Sama dengan gunung yang terletak di daratan, gunung berapi yang berada dibawah laut pun bisa meletus.
Kekuatan letusan gunung api bawah laut ini bergantung dari seberapa kuat dorongan magma dari perut bumi.
Walaupun sama-sama gunung berapi, ilmuwan menyebut bahwa letusan gunung api bawah laut dapat menimbulkan dampak lebih besar daripada gunung berapi di darat.
Berdasarkan informasi dari Magma Indonesia, keadaan cuaca di Gunung Anak Krakatau yaitu cerah hingga hujan.
Angin lemah hingga kencang ke arah timur, selatan dan barat daya. Suhu udara sekitar 27-31°C dengan kelembaban 46-66%.
Sedangkan pengamatan kegempaan terakhir, 9 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 40-58 mm, dan lama gempa 20-169 detik.
Pengamatan tersebut merupakan pengamatan yang dilakukan pada 4 Februari 2022, periode waktu 00:00 sampai 24.00 WIB.
(Penulis: Nur Rohmi Aida, Grace Eirin)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | MAGMA Indonesia,Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR