Ini merupakan cara mereka melindungi diri dengan tidak menarik perhatian tikus lain.
Ya, selain hewan besar seperti kucing dan ular, pemangsa tikus adalah tikus lain yang lebih kuat.
Inilah sebabnya tikus dikatakan sebagai hewan omnivora, yang bisa makan segala jenis makanan baik daging maupun tumbuhan.
Aroma tubuh tikus dari air matanya ternyata dapat tersebar di berbagai area yang dilewatinya.
Tikus-tikus akan tahu bahwa beberapa waktu lalu, seekor atau beberapa ekor tikus lain telah melewati area tersebut.
Saling Menghindari
Seperti bermain peran sebagai mata-mata, tikus satu dengan tikus lainnya mendeteksi keberadaan kawan dan lawan melalui feromon.
Baca Juga: Sering Disepelekan, Padahal 3 Hal Ini Penting Dilakukan Sebelum Memasang Perangkap Tikus di Rumah
Bagi tikus betina, feromon yang disebarkan tikus jantan membantu mereka menemukan keberadaan pasangannya.
Sementara bagi tikus yang lain, feromon dapat menjadi tanda bahaya yang harus dihindari.
Faktanya, urine tikus juga merupakan hal yang membahayakan untuk tikus lainnya.
Dengan melakukan penelitian terhadap spesies tikus Norwegia (Rattus novegicus) dan tikus rumahan (Mus musculus), ditemukan respons tikus terhadap feromon.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR