Bobo.id - Kenaikan kasus infeksi Omicron harus semakin diwaspadai, teman-teman.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sudah terdapat enam provinsi di Indonesia yang mencatat kasus Omicron lebih tinggi.
Kasus infeksi Omicron yang terjadi di enam provinsi ini disebut bahkan lebih tinggi daripada kasus tertinggi karena varian Delta kemarin.
Diketahui bahwa pernah terjadi gelombang kedua kasus COVID-19, yakni pada bulan Juni 2021, yang disebabkan oleh varian Delta.
Keenam provinsi yang memiliki kasus infeksi Omicron tertinggi melebihi kasus varian Delta adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Meskipun kasus Covid-19 meningkat, Menteri Kesehatan menyebut bahwa pasien Omicron yang dirawat di rumah sakit jauh lebih sedikit daripada gelombang Delta.
Puncak Gelombang Ketiga dari COVID-19
Hingga saat ini, kasus harian varian Omicron adalah 55.000 kasus per hari, angka tersebut mendekati puncak periode Delta yaitu di angka 56.000 per hari.
Nah, kasus puncak Omicron ini diperkirakan bisa lebih tinggi pada enam provinsi tadi, sehingga disebut bisa melebihi puncak gelombang varian Delta yang terjadi tahun lalu.
Baca Juga: Orang yang Belum Dapat Vaksin Kedua Lebih dari 6 Bulan Wajib Vaksin Ulang, Ini Penjelasannya
Pada keenam provinsi tersebut, disebutkan bahwa pasien Omicron yang dirawat di rumah sakit hanyalah 30 persen dari pasien Delta.
Hal itu menunjukkan bahwa varian Omicron memang memiliki gejala yang lebih ringan daripada varian Delta, namun lebih mudah menular.
Dari keenam provinsi yang kasus hariannya melampaui kasus Delta, Provinsi Jakarta dan Bali memiliki kasus Omicron tertinggi.
Namun, untuk DKI Jakarta kasus harian Covid-19 sudah melandai (tidak mengalami peningkatan) dan diprediksi akan segera turun
Dari pengamatan pemerintah, DKI Jakarta mungkin minggu ini akan mengalami puncak kasus COVID-19 dan lalu akan mulai bergerak turun.
Semantara itu, Menteri Kesehatan menambahkan bahwa Provinsi Banten, Jawa Barat, dan Bali sudah mendekati puncak kasus COVID-19 varian Omicron.
Selanjutnya, puncak kasus COVID-19 akan bergeser ke provinsi lainnya di Jawa atau luar Jawa.
Saya rasa nanti Banten, Jabar, Bali ini sudah mendekati puncak dan lalu nanti akan bergeser ke provinsi-provinsi lain.
Misalnya Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja dan di luar Jawa.
Baca Juga: Ada 3 Gejala Baru yang Dilaporkan Pasien Omicron, Gejala Apa Saja?
Vaksinasi Terus Dilakukan
Vaksinasi juga sangat penting dalam mengendalikan penularan COVID-19.
Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa umumnya pasien COVID-19 yang meninggal adalah yang belum divaksinasi atau belum lengkap vaksinasinya.
Selain itu, sebgain besar pasien yang masuk ke ruang perawatan intensif adalah yang belum melakukan vaksinasi dengan lengkap.
Untuk saat ini, baru ada tujuh provinsi yang tingkat vaksinasi dosis kedua mencapai angka 70 persen.
Oleh sebab itu, pemberian vaksinasi terus dilakukan agar rakyat Indonesia bisa menerima vaksinasi secara merata.
Menteri Kesehatan mengatakan bahwa varian Omicron memang memiliki gejala yang lebih ringan daripada varian Delta.
Namun, karena tingkat penularannya sangat tinggi, masyarakat tetap diminta untuk waspada.
Meski memiliki gejala ringan, varian Omicron juga bsia menyebabkan gejala yang parah jika pasien memiliki penyakit bawaan (komorbid).
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kemenkes RI,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR