Bobo.id - Telinga juga perlu kita perhatikan kebersihan dan kesehatannya. Jangan sampai teman-teman mengabaikannya hingga munculnya penyakit telinga yang mengganggu.
Penyakit atau gangguan pada telinga bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak ataupun orang dewasa.
Jika sampai telinga sakit akibat infeksi atau penyakit tertentu, teman-teman pastinya tidak bisa mendengar dengan baik dan menurunkan kemampuan indra pendengaran.
Oleh karena itu, ketahuilah berbagai macam penyakit telinga seperti berikut ini.
Dengan begitu, teman-teman bisa melakukan langkah pencegahan agar tidak mengalami salah satu penyakit telinga ini.
Lalu, apa saja penyakit telinga yang bisa kita alami, ya? Untuk mengetahuinya simak penjelasannya berikut ini, yuk!
1. Penumpukan Kotoran Telinga
Kotoran telinga atau serumen yang menumpuk di telinga bagian luar juga bisa menyebabkan penyakit.
Serumen sebenarnya berguna untuk mencegah partikel debu dan kotoran lainnya masuk ke dalam telinga.
Baca Juga: Sering Alami Telinga Tersumbat, Ini 4 Tips Mengatasi dan Buat Pendengaran Lebih Baik
Tetapi, zat alami yang dihasilkan oleh telinga ini jika tidak dibersihkan secara rutin bisa menumpuk dan menginfeksi telinga.
Gejala infeksi ini berupa gatal pada bagian dalam telinga, telinga terasa penuh, sakit pada telinga, berdenging, dan pusing.
Oleh karena itu, bersihkanlah kotoran telinga dengan rutin dan hati-hati.
Pastikan, kita tidak menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga, karena bisa mendorong kotoran semakin masuk ke dalam.
2. Otitis Eksterna
Otitis eksterna adalah penyakit telinga yang ada di bagian telinga luar. Ummnya, penyakit telinga ini disebabkan karena area telinga bagian luar sering kali terasa lembab.
Akibatnya, area telinga bagian luar ini berisiko menjadi tempat pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, penyakit telinga ini sering dialami oleh perenang.
Karena telinganya sering terendam air. Gejala-gejala penyakit telinga ini berupa, telinga terasa penuh dan gatal, telinga mengeluarkan cairan, serta telinga terasa sakit ketika mengunyah.
Selain karena telinga selalu lembab, penyakit ini juga disebabkan karena terlalu sering mengorek telingga, lo.
Baca Juga: Mengulik Fungsi Setiap Bagian Telinga, Mulai dari Telinga Luar hingga Dalam
3. Otitis Media
Jika otitis ekstrna ini terjadi infeksi di telinga bagian luar, otitis media adalah infeksi telinga pada bagian tengah.
Infeksi ini bisa terjadi karena dinding saluran tuba eustachius bengkak, akibat alergi, flu, atau infeksi hidung.
Karena tuba eustachius ini saluran yang menghubungkan gendang telinga dengan belakang rongga hidung dan tenggorokan.
Gejalnya berupa sakit pada telinga, demam, sulit tidur, keluarnya cairan dari telinga, dan kurang bisa mendengar dengan jelas.
4. Tinnitus
Tinnitus atau telinga terasa berdenging ini adalah penyakit telinga yang disebabkan karena rusaknya saraf pendengaran.
Biasanya, gejalanya berupa pasiennya bisa mendengar suara berdenging yang nyaring pada salah satu telinga atau keduanya.
Gejalanya pun sering muncul beberapa saat dan hilang beberapa saat.
Penyakit telinga ini sering terjadi pada pasien yang sudah lanjut usia dan pada orang yang mempunyai kebiasaan mendengarkan suara keras.
5. Labirinitis
Labirinitis adalah penyakit telinga yang menginfeksi bagian telinga dalam. Penyakit ini disebabkan karena telinga bagian dalam meradang akibat flu dan pilek.
Gejalanya berupa pusing, terganggunya penglihatan, mual, dan memicu penyakit vertigo (pusing berputar).
O iya, peradangan ini disebabkan karena bakteri dan virus dan bisa menghilang dengan sendirinya.
Tetapi, jika gejalanya tidak kunjung sembuh teman-teman bisa segera mengunjungi dokter THT agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Nah, itulah beberapa penyakit yang menyerang telinga. Sebaiknya, teman-teman mulai sekarang harus memerhatikan kesehatan telinga, dengan rutin berkonsultasi ke dokter THT.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | healthdirect.gov.au |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR