Bobo.id - Saat ini teman-teman masih harus menjaga diri dari penyebaran COVID-19 varian Omicron.
Baik di negara lain maupun di Indonesia, varian ini masih mengancam keselamatan kita.
Meskipun gejalanya lebih ringan daripada varian COVID-19 lainnya, tetap saja gejalanya terasa mengganggu dan tetap bisa berbahaya untuk orang dengan penyakit penyerta.
Rata-rata orang yang terkena varian Omicron, hanya mengalami gejala yang mirip gejala flu, seperti demam, pilek, dan sakit kepala.
Namun, tahukah teman-teman ternyata masih ada gejala lainnya yang mungkin saja dialami oleh pasien varian Omicron?
Gejala-gejala ini sering kali kurang diperhatikan atau diabaikan, karena tidak semua pasien mengalaminya.
Lalu, apa saja gejala-gejala dari COVID-19 varian Omricon yang sering diabaikan ini? Melansir dari The Sun, kita bisa menyimak gejala-gejalanya berikut ini.
Gejala COVID-19 Varian Omicron yang Sering Diabaikan
1. Sakit Punggung
Baca Juga: Ada 6 Provinsi yang Alami Puncak Kasus Omicron pada Gelombang Ketiga COVID-19, Ini Penjelasannya
Menurut hasil studi tentang gejala COVID-19 oleh ZOE Covid Symptom Study di Inggris, sakit punggung bagian bawah bisa dialami oleh pasien COVID-19.
Gejala ini sering dikeluhkan oleh pasien COVID-19 varian Omicron. Setidaknya, sebanyak 20 persen pasien varian Omicron mengalami gejala ini.
2. Kehilangan Selera Makan
Di dalam studi yang sama, pasien Omicron juga merasakan hilangnya selara makan.
Gejala ini jadi perbedaan dari varian Omicron dan Delta, serta lebih banyak dirasakan oleh pasien Omicron.
Bahkan, kehilangan selera makan ini disertai kabut otak atau kehilangan sebagian memori.
3. Berkeringat pada Malam Hari
Gejala ini disampaikan oleh dokter asal Inggris, dr. Amir Khan, yang mengatakan banyak pasien COVID-19 varian Omicron yang merasakan berkeringat, terutama pada malam hari.
Akibat dari gejala ini, pakaian tidur dan tempat tidur pasien varian Omicron terasa basah, karena keringat yang terlalu banyak.
Baca Juga: Ketentuan Masa Isolasi Mandiri untuk Pasien COVID-19 Varian Omicron Menurut Kemenkes
Meskipun kamar pasien varian Omicron sejuk, gejala berkeringat pada malam hari sering dirasakan.
Oleh karena itu, jika teman-teman merasakan gejala berkeringat banyak secara tiba-tiba. Lebih baik kita segera memeriksakan diri, apakah kita terinfeksi atau tidak.
4. Muntah dan Diare
Muntah dan diare yang dialami, bisa jadi salah satu gejala infeksi COVID-19 varian Omicron.
Hal ini karena, varian Omicron bisa menetap di usus daripada di hidung. Oleh karena itu, orang yang terinfeksi varian Omicron juga mengalami gejala, seperti sakit perut, muntah, dan diare.
Bahkan, jika kita memeriksakan diri, hasil tesnya akan jadi negatif. Kenapa hasil tesnya negatif? Karena, varian ini tidak ada di hidung tetapi di perut kita.
5. Kebingungan
Gejala ini sering kali tidak disadari dan dianggap sepele. Padahal, jika sudah mengalami kebingungan, teman-teman harus mendapatkan perawatan yang baik.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, gejala itu adalah peringatan berbahaya dari pasien varian Omicron.
6. Masalah pada Mata
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan pada mata juga jadi gejala COVID-19 varian Omicron yang perlu diwaspadai.
Bahkan gangguan pada mata ini bisa dirasakan secara bersamaan oleh pasien varian Omicron. Berikut ini gangguan mata yang biasanya dialami.
- Konjungtivitis (mata merah muda): Peradangan yang terjadi pada jaringan bening tipis di atas bagian putih mata dan di lapisan kelopak mata.
- Mata merah
- Mata gatal
- Sakit mata
- Sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan kabur
Baca Juga: 4 Syarat Pasien COVID-19 Varian Omicron Bisa Dinyatakan Selesai Isolasi
Nah, itulah beberapa gejala varian Omicron yang perlu teman-teman perhatikan, karena kerap diabaikan.
(Penulis: Dandy Bayu Bramasta)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR