Bobo.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan Pemerintah Provinsi Banten untuk segera melakukan antisipasi bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG kepada Pemerintah Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.
BMKG memberikan peringatan ini karena wilayah Provinsi Banten sering diguncang gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami, teman-teman.
Beberapa gempa tersebut bahkan termasuk gempa yang memiliki sifat merusak, karena berdampak pada robohnya bangunan di sekitar pusat gempa dan memicu gelombang laut tinggi.
Selain itu, gempa yang terjadi di wilayah banten memiliki cakupan getaran gempa yang luas.
Sehingga, gempa juga terasa sampai di beberapa provinsi lainnya seperti Jakarta, Jawa Barat, Lampung, hingga Jawa Tengah.
BMKG mencatat terdapat 4 sumber potensi gempa bumi dan tsunami yang wajib diwaspadai:
1. Zona Sumber Gempa Megathrust berstatus rawan gempa bumi dan tsunami;
2. Zona Sesar Mentawai, Sesar Semangko, dan Sesar Ujung Kulon berstatus rawan gempa bumi dan tsunami;
Baca Juga: 9 Tindakan yang Harus Dilakukan ketika Terjadi Gempa Bumi untuk Melindungi Diri
3. Zona Graben Selat Sunda berstatus rawan longsor dasar laut yang dapat membangkitkan tsunami;
4. Gunung Anak Krakatau yang mana jika terjadi erupsi juga dapat memicu tsunami.
Imbauan BMKG Untuk Banten
Untungnya, Pemerintah Provinsi Banten selama ini sangat tanggap dengan antisipasi bencana gempa bumi dan tsunami.
Termasuk diantaranya kesiapan Pemprov Banten untuk menerbitkan aturan terkait antisipasi gempa bumi dan tsunami di sepanjang daerah yang rawan terjadi bencana.
Agar semakin baik dalam mengantisipasi bencana, BMKG memberikan imbauan untuk Pemerintah Provinsi Banten.
Imbauan itu di antaranya adalah pengecekan jalur dan sarana evakuasi, pemasangan rambu, dan pemasangan sirene.
Perlu juga penyusunan standar operasional prosedur (SOP) bersama kawasan industri, dan penyusunan penetapan aturan (Pergub) terkait bangunan tahan gempa.
Selanjutnya, Pemprov Banten perlu melakukan sosialisasi antisipasi gempa bumi dan tsunami, dan simulasi gempa dan tsunami.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Gempa Megathrust? Ini Penjelasan Lengkapnya
BMKG juga mengimbau untuk melakukan survei tempat rawan bencana dan pengawasan bangunan.
Penting juga untuk mempersiapkan tempat evakuasi sementara (TES) dan tempat evakuasi akhir (TEA), serta pemasangan alat monitoring bencana.
Kawasan Cilegon Paling Rawan
Provinsi Banten adalah provinsi di Jawa yang paling rawan terjadi gempa bumi dan tsunami.
Menurut BMKG, wilayah yang dianggap paling rawan terjadi gempa bumi dan tsunami adalah Kota Cilegon.
Letak Cilegon yang berada di ujung barat Pulau Jawa dan di tepi Selat Sunda memiliki risiko bencana yang cukup besar jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi dan tsunami.
Provinsi Banten terletak di area lempeng yang bisa sewaktu-waktu menimbulkan gempa bumi dan tsunami.
Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Banten pun bergerak cepat mematuhi imbauan dari BMKG.
Berbagai upaya akan dilakukan untuk menekan jumlah korban dan kerugian dari bencana.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | BMKG,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR