Bobo.id - Teman-teman sering mendengar istilah penyakit kronis dan penyakit akut?
Kronis dan akut merupakan istilah kedokteran yang merujuk pada kondisi suatu penyakit.
Istilah penyakit kronis dan penyakit akut ini memang sering terdengar dan dikira sama, lo.
Padahal, kedua istilah ini memiliki pengertian yang jauh berbeda, teman-teman.
Supaya tidak keliru menyebutkan, cari tahu perbedaan istilah penyakit kronis dan akut di bawah ini, yuk!
Perbedaan Penyakit Kronis dan Penyakit Akut
Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung dalam kurun waktu lama atau terjadi secara perlahan-lahan.
Penyakit kronis juga berpotensi menjadi penyakit serius yang berbahaya jika tidak ditangani dengan segera.
Penyakit kronis juga dapat diartikan dengan penyakit yang bisa kambuh sewaktu-waktu, secara berulang, dalam waktu yang lama, dan dapat bertambah parah dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga: Jangan Lagi Sepelekan Sakit Kepala, Ini 5 Jenis Sakit Kepala Kronis yang Berbahaya
Sedangkan penyakit akut mengacu pada kondisi medis yang berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, tetapi ketika muncul menimbulkan serangan dalam waktu cepat dan berbahaya.
Penyakit akut juga dapat dikatakan dengan penyakit yang terjadi secara mendadak, dalam waktu singkat, dan biasanya merupakan indikasi penyakit yang serius.
Untuk lebih mengerti perbedaannya, perhatikan beberapa contoh penyakit kronis dan penyakit akut ini.
Contoh Penyakit Kronis
Selain berkembang dalam waktu lama, penyakit kronis menyebabkan adanya penurunan kondisi pasien dengan bertahap.
Umumnya, penyakit kronis adalah penyakit yang berbahaya, seseorang dengan penyakit kronis bisa saja kehilangan nyawa jika terlambat diobati.
Contoh penyakit kronis adalah:
1. Kanker
Kanker merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan sel tidak terkontrol di dalam tubuh.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Rosaceadan Penyebabnya, Penyakit Kronis yang Menyerang Kulit
Pertumbuhan sel ini akan merusak sel normal dan akan menyebar ke jaringan yang sehat. Penyakit kanker akan berkembang secara perlahan dan memiliki beberapa stadium keparahan.
2. Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kronis yang memengaruhi kemampuan otot jantung dalam memompa darah.
Jantung adalah organ penting untuk memompa darah sehingga oksigen, zat makanan, dan zat penting bisa diedarkan ke seluruh tubuh.
Penyakit ini disebabkan oleh adanya penumpukan cairan yang menghambat kerja otot jantung, sehingga tidak dapat memompa darah secara maksimal.
Contoh Penyakit Akut
Penyakit akut adalah penyakit yang timbul secara mendadak serta cepat perkembangannya.
Penyakit akut ini membutuhkan penanganan medis dengan segera.
Contoh penyakit akut adalah:
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Bronkitis, Penyakit yang Menyerang Organ Pernapasan Manusia
1. Asma
Serangan asma bisa terjadi kapan saja dan berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Asma merupakan penyakit akut dengan gejala meliputi sulit bernapas, batuk terus-menerus, napas pendek, napas berbunyi, otot leher dan dada yang mengencang, wajah pucat, berkeringat, perasaan cemas, serta panik.
Selama serangan asma terjadi, lapisan saluran pernapasan akan membengkak, mengalami radang, dan produksi lendir berlebih.
2. Tifus (Tipes) atau Demam Tifoid
Tifus (tipes) atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman
Penyakit yang banyak terjadi di negara-negara berkembang dan dialami oleh anak-anak ini dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya.
Gejala tifus umumnya mulai muncul pada hari pertama hingga minggu ketiga setelah tubuh terinfeksi dengan ciri-ciri berupa demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut.
Nah, itulah perbedaan dan juga contoh penyakit kronis dan penyakit akut. Jangan keliru memahami lagi, ya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | WebMD,Medical News Today |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR