Bobo.id - Lumba-lumba merupakan hewan mamalia lautan yang mempunyai kepandaian dan kemampuan otak yang tidak diragukan lagi.
Mereka menggunakan kepandaian dan kemampuan otaknya yang luar biasa untuk bertahan hidup.
Bahkan sampai saat ini, para peneliti merasa masih terkejut dengan kepandaian lumba-lumba.
Lumba-lumba juga dapat mengeluarkan suara yang saling bersahutan dengan sesama lumba-lumba, dan hanya dapat dimengerti kelompok mereka.
Jadi, bagaimanakah cara lumba-lumba berkomunikasi satu sama lain? Don White, dari Project Delphis melakukan eksperimen untuk mengetahui cara lumba-lumba 'mengobrol'.
White memisahkan pasangan induk dan anak lumba-lumba di akuarium Hawaii secara terpisah, namun dihubungkan dengan tautan audio bawah air khusus.
Tak lama setelah itu, kedua lumba-lumba ini saling bersahutan mengeluarkan bunyi, yang hanya dapat mereka mengerti.
Mamalia Paling Banyak Berbunyi
Beberapa hewan mengeluarkan bunyi (suara) dari mulutnya, seperti burung dan sebangsanya. Ada juga hewan yang jarang bersuara, seperti jerapah.
Baca Juga: Sinyal Saraf Manusia Bisa Bergerak Setara Kecepatan Mobil Balap, Ini Fakta Uniknya!
Namun, lumba-lumba disebut sebagai hewan mamalia yang paling banyak mengeluarkan bunyi.
Menurut Sara Waller, seorang peneliti yang mempelajari lumba-lumba di pantai California, lumba-lumba mulai suka bersuara sejak mereka lahir.
Ajaibnya, jika satu lumba-lumba bersuara, maka beberapa lumba-lumba lain akan membalas suara tersebut secara bersahutan.
Selain itu, dalam suatu kelompok lumba-lumba, mereka juga bisa mengeluarkan suara yang berbeda dalam waktu yang sama.
Jadi, jika diibaratkan, keramaian yang disebabkan oleh suara lumba-lumba ini seperti suara ramai yang kita dengar saat berada di pesta.
Dilansir dari National Geographic Kids, lumba-lumba juga berkomunikasi secara non-verbal, atau melalui gerakan tubuh, seperti belaian sirip, tiupan gelembung, dan tepukan rahang.
Meminta Bantuan
Menurut berbagai penelitian terhadap perilaku lumba-lumba di laut lepas, lumba-lumba juga bersuara untuk meminta bantuan.
Ini terjadi ketika kala itu, satu lumba-lumba tutul sedang diganggu oleh dua lumba-lumba hidung botol.
Baca Juga: Pantas Ruang Angkasa disebut Ruang Hampa Udara, Ternyata Ini Alasannya
Keesokan harinya, lumba-lumba tutul tersebut datang ke tempat ia bertemu dengan lumba-lumba hidung botol, membawa dua temannya yang lain.
Tidak terkira, satu kawan dari lumba-lumba tutul tersebut akhirnya mengejar dan mangganggu lumba-lumba hidung botol yang lain.
Peristiwa tersebut seolah menunjukkan bahwa lumba-lumba bisa meminta bantuan atau 'mengadu' kepada kawanannya ketika berada dalam bahaya.
Peristiwa dan perkelahian antara lumba-lumba tersebut disaksikan langsung oleh Denise Herzing, seorang peneliti yang mempelajari lumba-lumba di perairan Bahama.
Sayangnya, para peneliti masih belum bisa membedakan jenis komunikasi dan suara lumba-lumba ketika senang, berkelahi, terancam, dan sebagainya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic Kids |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR