Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu penasaran apa yang terjadi di dalam usus, setelah kita makan?
Nah, kali ini kita akan mempelajari perjalanan sistem pencernaan manusia setelah makanan dicerna dengan baik di dalam lambung.
Usus Halus Mencerna Kimus
Teman-teman, masih ingat jika setelah dicerna di dalam lambung, makanan yang tadinya merupakan gumpalan bahan lunak akan menjadi zat kental bernama kimus.
Setelah disalurkan ke usus halus, kimus ini akan diserap seluruh nutrisi dan gizi yang terkandung di dalamnya.
Di dalam usus halus ini terdapat enzim yang akan membantu proses pencernaan, yaitu enzim maltase, enzim laktase, dan enzim sukrase.
Enzim maltase berfungsi untuk menghancurkan maltosa dan mengubahnya menjadi glukosa. Enzim laktase berfungsi untuk memecah gula laktosa menjadi galaktosa dan glukosa.
Sedangkan enzim sukrase berfungsi untuk memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa.
Pencernaan di dalam usus halus ini disebut pencernaan kimiawi, yang bertujuan untuk memecah molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil.
Baca Juga: Bisa Bikin Makanan Lebih Enak, Ini 3 Manfaat Makan Langsung Menggunakan Tangan
Jika di kerongkongan terjadi gerakan peristaltik yang meremas makanan turun ke lambung, di usus halus juga terjadi gerakan semacam ini.
Otot dinding usus halus akan memeras kimus, menekannya bolak-balik ketika kimus bergerak menuruni usus halus yang sepanjang 6,5 meter tersebut.
Proses pemerasan dan penurunan kimus ini disebut segmentasi. Di dinding usus ini terdapat vili, yang berguna untuk menyerap nutrisi dari kimus.
Nah, berapa lama waktu kimus menelusuri semua belokan dan perjalanan di usus halus? Jawabannya adalah sekitar 3-5 jam.
Penyerapan Air di Usus Besar
Setelah melakukan perjalanan panjangnya di usus halus, selanjutnya kimus akan menuju usus besar.
Usus besar tidak sepanjang usus halus, ukuran panjangnya sekitar 1,5 meter, namun lebarnya mencapai 6,5 sentimeter, inilah mengapa organ ini disebut usus besar.
Di dinding usus besar tidak ada vili, dan usus besar tidak mengeluarkan enzim seperti pada usus halus.
Namun, di dalam usus besar terjadi penyerapan air yang tersisa di kimus setelah meninggalkan usus halus.
Baca Juga: Proses Pencernaan pada Hewan Ruminansia, Lengkap Beserta Organ-Organ Pencernaannya
Tahukah kamu seberapa banyak air dari kimus? Setiap harinya, usus besar menyerap 1 liter air untuk mencegah kita dehidrasi, teman-teman.
Dari hasil penyerapan tersebut, usus besar juga mendapatkan sisa-sisa makanan yang tidak bisa dicerna lagi, dan harus dibuang.
Sisa-sisa makanan itu akan menjadi feses, yang akan mengalami perubahan warna karena adanya zat warna dari empedu.
Zat tersebut bernama bilirubin, yang berupa zat berwarna kuning oranye yang disimpan di dalam kantong empedu.
Bilirubin ini akan dikeluarkan bersama dengan getah empedu untuk menuju usus 12 jari, kemudian ke usus besar.
Ketika berada di usus besar, bilirubin diubah menjadi uribilinogen, yang memberi warna kekuningan dan memberi warna kekuningan pada feses dan urine.
Apa Fungsi Usus Buntu?
Nah, setelah kita tahu proses pencernaan yang terjadi di dalam usus halus dan usus besar, kemudian kita akan bertanya, lalu apa yang terjadi di usus buntu?
Bagian pertama dari usus besarmu dinamakan sekum, yang bentuknya seperti kantong. Sekum menerima buangan dari usus halus.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Nyeri Perut Bisa Jadi Gejala Penyakit Usus Buntu, Ini Gejala Lainnya
Nah, di sekum ini terdapat saluran misterius yang kecil bernama usus buntu. Usus buntu panjangnya sekitar 8-10 sentimeter.
Jika ada orang mengalami penyakit usus buntu, maka usus buntu ini harus diangkat. Namun, manusia bisa hidup normal tanpa usus buntu.
Dulu, para ilmuwan menganggap usus buntu ini adalah jaringan yang tidak bermanfaat.
Setelah kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, sebuah penelitian menemukan bahwa usus buntu ini menyimpan bakteri baik yang berguna untuk pencernaan.
Nah, itulah proses pencernaan manusia yang terjadi di usus kita. Menarik, bukan?
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic Kids |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR